Erdogan Ungkap Pergerakan Tim Saudi Pembunuh Khashoggi

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 23 Okt 2018 16:54 WIB
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengungkap pergerakan tim Arab Saudi yang diduga membunuh jurnalis pengkritik rezim Raja Salman, Jamal Khashoggi, di Istanbul.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengungkap pergerakan tim Arab Saudi yang diduga membunuh jurnalis pengkritik rezim Raja Salman, Jamal Khashoggi, di Istanbul. (Reuters/Umit Bektas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengungkap pergerakan tim Arab Saudi yang diduga membunuh jurnalis pengkritik Riyadh, Jamal Khashoggi, di Istanbul.

Di hadapan parlemen, Selasa (23/10), Erdogan menjabarkan bahwa tim beranggotakan 15 orang itu dikirim langsung dari Saudi, tiga di antaranya tiba di Turki pada 1 Oktober dan langsung menuju hotel.

Sementara itu, satu tim dari konsulat mengecek hutan di Belgrad dan Yalova, kemungkinan mencari lokasi untuk membuang jasad Khashoggi nantinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keesokan harinya, 12 anggota tim lainnya tiba di Istanbul dalam dua kloter, yaitu 3 orang dan 9 orang, termasuk sejumlah jenderal.
Kelima belas orang itu kemudian tiba secara terpisah di konsulat Arab Saudi di Istanbul sebelum Khashoggi masuk ke gedung tersebut sekitar pukul 13.08 waktu setempat.

Setelah itu, Hanice Cengiz, tunangan Khashoggi yang menunggu koresponden Washington Post itu di luar gedung, melapor ke kepolisian Turki karena Khashoggi tak kunjung keluar. Cengiz khawatir Khashoggi ditahan paksa.

Sebagaimana dilansir CNN, aparat lantas memeriksa rekaman CCTV dan terbukti Khashoggi memang tidak pernah keluar dari gedung tersebut.

Temuan ini bertolak belakang dengan pernyataan Saudi yang menekankan bahwa Khasoggi sudah keluar dari gedung konsulat dengan selamat.

[Gambas:Video CNN]

Namun, pada akhir pekan lalu, Saudi mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam sebuah perkelahian di dalam gedung konsulat.

Erdogan mengatakan bahwa bukti yang dihimpun aparat di lapangan mengindikasikan Khashoggi menjadi korban "pembunuhan menjijikan" dan pemerintah seharusnya tidak menutupi itu.

"Mengapa ada tim Saudi dengan 15 orang itu di Turki? Atas perintah siapa? Mengapa konsulat tidak langsung dibuka untuk para penyelidik? Mengapa banyak pernyataan berbeda dari Saudi? Siapa kolaborator lokal yang menghilangkan jasad Khashoggi? Saudi harus menjawab semua pertanyaan ini," katanya sebagaimana dikutip Guardian. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER