Trump Sebut Media Gunakan Isu Paket Bom untuk Menyerangnya

Tim | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Okt 2018 09:20 WIB
Presiden Donald Trump menuding media AS sengaja menggunakan isu rangkaian paket bom yang diterima musuh politiknya sepanjang pekan ini untuk menyerangnya.
Presiden Donald Trump menuding media AS sengaja menggunakan isu rangkaian paket bom yang diterima musuh politiknya sepanjang pekan ini untuk menyerangnya. (Reuters/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Donald Trump menuding media Amerika Serikat sengaja menggunakan isu rangkaian paket bom yang diterima musuh politiknya sepanjang pekan ini untuk menyerangnya.

"Kita melihat ada upaya oleh media dalam beberapa jam terakhir untuk menggunakan tindakan jahat satu orang untuk menyerang saya secara politik dan Partai Republik," ujar Trump dalam sebuah kampanye di North Carolina, Jumat (26/10).

Trump kemudian mengatakan bahwa kejahatan politik ini tak bisa ditoleransi dan berjanji akan menindaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan melakukan apa pun untuk menghentikannya," ucap Trump disambut para pendukungnya yang berteriak, "CNN menyebalkan!"
Diam sejenak ketika para pendukungnya berteriak, Trump kemudian berkata, "Pembahasan tak adil media dan serangan negatif hanya akan membuat rakyat terbelah dan merendahkan debat sehat."

Pernyataan ini dilontarkan tak lama setelah kepolisian menangkap tersangka pengirim paket-paket bom tersebut, Cesar Sayoc, di Florida. Ia kemudian dijatuhi lima dakwaan kejahatan federal.

Penyidik mengatakan bahwa Sayoc sangat kooperatif dan menyatakan bahwa alat peledak yang ia kirim ke beberapa petinggi Partai Demokrat tersebut tak berbahaya. Ia mengaku tak bermaksud melukai orang.
Aparat mencatat ada 13 paket bom yang dialamatkan kepada sejumlah pejabat atau pendukung Partai Demokrat, seperti Barack Obama, Hillary Clinton, hingga aktor Robert De Niro.

Sayoc memang dikenal sebagai pendukung setia sang presiden. Aparat bahkan menemukan banyak foto atau poster Trump dan Wakil Presiden Mike Pence di dalam mobil van tempat Sayoc tinggal.

Ia juga sempat tertangkap kamera ketika sedang menghadiri salah satu kampanye Trump menggunakan topi "Make America Great Again" pada 2016 lalu.

Tump pun tak menyangkal dukungan yang diberikan Sayoc. Namun, ia tak melihat ada hubungan antara dirinya dengan serangkaian ancam bom tersebut.

"Saya dengar dia adalah orang yang lebih menyukai saya dari orang lain, tetapi saya tidak melihat itu. Tidak ada salahnya," katanya. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER