Jakarta, CNN Indonesia -- Demonstran Iran berteriak "Matilah Amerika!" dalam unjuk rasa memperingati gerakan Revolusi Islam 1979 dan penjatuhan kembali sanksi AS atas sektor minyak negara mereka pada Senin (5/11).
Dalam siaran langsung di televisi nasional Iran, Minggu (4/11), ribuan siswa terlihat membakar bendera AS, serta sosok Paman Sam dan foto Presiden Donald Trump di depan bekas Kedutaan Besar Washington di Teheran.
Gedung tersebut menyimpan sejarah tersendiri. Saat Revolusi Islam pada 4 November 1979, gedung itu dikepung oleh massa yang menyandera 52 warga AS di dalamnya selama 444 hari.
Di tanggal yang sama tahun ini, jutaan warga di seluruh penjuru Iran mengenang kembali momen tersebut dengan turun ke jalan, sekaligus memprotes rencana sanksi baru AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unjuk rasa dengan pekik "Matilah Amerika" seperti ini memang terjadi setiap tahun. Namun kali ini, massa lebih bergemuruh, terutama karena Presiden Donald Trump memutuskan untuk menarik AS dari perjanjian nuklir dengan Iran pada Mei lalu.
Di bawah perjanjian ini, negara yang bersepakat bakal mencabut sanksi atas Iran dengan timbal balik Teheran membatasi produksi uranium hingga tak dapat membuat senjata nuklir.
Setelah keputusan pada Mei lalu, AS pun memutuskan untuk kembali menerapkan sanksi atas Iran yang menargetkan sektor ekspor minyak dan institusi finansial negara pimpinan Ayatollah Khomenei itu terhitung hari ini, Senin (5/11).
Komandan Garda Revolusi Iran, Mohammad Ali Jafari, mengatakan bahwa negaranya akan melawan segala bentuk "perang psikologis" AS melalui penerapan kembali sanksi ini.
"Amerika meluncurkan perang ekonomi dan psikologi dengan langkah belakangan ini. Namun, plot Amerika dan rencana mereka menerapkan sanksi lagi akan dikalahkan melalui perlawanan terus-menerus," ucap Jafari sebagaimana dikutip
Reuters.
[Gambas:Video CNN]Dalam pidatonya pada Sabtu lalu, Khamenei pun mengatakan bahwa cara AS ini tidak akan berhasil karena ditentang oleh dunia.
"Tujuan Amerika adalah ingin menghadirkan kembali dominasi yang mereka punya (sebelum 1979), tapi mereka gagal. Amerika sudah dikalahkan oleh Republik Iran selama 40 tahun belakangan," kata Khamenei.
(has/has)