Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar seratus
imigran anak di
Meksiko diduga diculik oleh kartel narkoba dari dalam karavan ketika mereka bersiap menerobos perbatasan menuju
Amerika Serikat.
Anggota ombudsman hak asasi manusia di Oaxaca, Arturo Peimbert, mengatakan kepada
Telegraph bahwa setidaknya 100 anak diculik dari negara bagian Puebla oleh kartel Zetas.
"Berdasarkan keterangan yang saya dengar, banyak imigran jatuh ke tangan organisasi kejahatan di dekat markas kepolisian federal di Puebla," ujar Peimbert.
Menurut Peimbert, anak-anak itu awalnya ditawari tumpangan oleh pengendara truk buah. Meski sudah diperingatkan untuk berhati-hati, anak-anak itu tetap masuk ke dalam truk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah beberapa waktu, anak-anak itu kemungkinan baru menyadari bahwa mereka dikunci dan disekap.
Peimbert sendiri mengaku bisa memaklumi keputusan anak-anak itu karena para imigran sudah mulai frustrasi menanti janji pemerintah untuk menyediakan transportasi bagi mereka agar dapat ke Mexico City.
Di ibu kota tersebut, pemerintah setempat menyediakan penampungan dan bantuan bagi para imigran.
Nasib para imigran ini masih terkatung-katung karena Presiden Donald Trump sendiri sudah mengeluarkan peringatan keras agar para imigran yang kebanyakan berasal dari Honduras itu tidak menerobos ke AS.
AS bahkan sudah mengerahkan belasan ribu personel militer tambahan untuk menjaga sejumlah titik di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko.
(has)