Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah korban tewas dalam rangkaian serangan kelompok teroris Al Shabaab di Ibu Kota Mogadishu,
Somalia pada Jumat pekan lalu bertambah menjadi 52 orang, dari semula 20 orang. Mereka mengembuskan napas terakhir di rumah sakit akibat luka parah terkena tembakan dan serangan bom di lokasi berbeda.
Dilansir
CNN, Selasa (13/11), sejumlah korban tewas itu termasuk pemilik hotel, mantan pejabat pemerintah, kepala polres setempat, hingga wartawan. Sedangkan korban luka
Mantan juru bicara Kementerian Keamanan Dalam Negeri Somalia, Abdiaziz Ibrahim yang juga turut menjadi saksi menyatakan serangan itu hanya berselisih sekitar 20 menit.
"Para pelaku menyamar menggunakan seragam polisi, tapi saya yakin mereka anggota Al Shabaab," kata Ibrahim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima pelaku bersenjata mulanya mencoba menyerang Hotel Sahafi. Namun, berhasil dipatahkan oleh polisi dan kelimanya ditembak mati.
Tak lama kemudian ledakan bom. Salah satu korban luka yang kini meninggal adalah pengusaha sekaligus pemilik Hotel Sahafi, Abdifitah Abdirashid. Dia mewarisi bisnis itu dari mendiang ayahnya. Namun, ternyata sang ayah juga meninggal dalam serangan kelompok Al-Shabaab tiga tahun lalu.
Kelompok Al-Shabaab yang berkawan dan merupakan kepanjangan tangan Al-Qaidah sejak 2006 terus menggelar serangan teror di Ibu Kota Mogadishu. Korbannya beragam mulai dari relawan kemanusiaan dunia, pewarta, pejabat dan anggota pasukan perdamaian.
Mereka sudah dipaksa mundur oleh pasukan Uni Afrika. Namun, mereka kini menguasai daerah-daerah pedesaan dan gencar merancang serangan teror dari sana.
(ayp)