Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat buka suara soal
konflik Rusia-Ukraina di Semenanjung Krimea. AS memperingatkan Rusia bahwa tindakan menahan kapal angkatan laut Ukraina dapat memperburuk hubungan antara Washington dan Moskow.
Hal itu disampaikan oleh Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley di hadapan Dewan Keamanan PBB pada Senin (26/11). "Amerika Serikat menyambut pemulihan hubungan dengan Rusia. Namun, tindakan-tindakan seperti ini (penahanan kapal AL Ukraina) membuat upaya itu menjadi sesuatu yang tidak mungkin," ujarnya, mengutip
AFP.
Haley menyalahkan Rusia atas konflik tersebut. Dia menyebut bahwa penahanan kapal-kapal itu merupakan bentuk pelanggaran terhadap wilayah Ukraina yang berdaulat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Haley tak berbicara soal kemungkinan sanksi yang bakal diberikan pada Rusia. Dia malah menegaskan bahwa apa yang dilakukan Rusia adalah bentuk dari eskalasi ketegangan antara kedua negara.
Apa yang disampaikan Haley telah disetujui oleh Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Hal itu, lanjutnya, mencerminkan kekhawatiran yang besar dari pemerintah AS.
Peringatan AS ini muncul beberapa hari sebelum pertemuan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT G20 di Argentina yang bakal berlangsung akhir pekan ini.
Sebelumnya, Rusia mengabaikan permintaan negara-negara Barat untuk membebaskan dua kapal angkatan laut Ukraina beserta awak kapalnya dan satu kapal tunda yang ditangkap di kawasan Laut Hitam, Minggu (25/11). Rusia malah menuduh Ukraina sengaja menegangkan konflik tersebut bekerja sama dengan negara-negara sekutu baratnya, termasuk AS.
Kementerian Luar Negeri Rusia bahkan menuduh bahwa apa yang dilakukan Ukraina adalah bentuk provokasi untuk memicu ketegangan yang pada akhirnya akan menjadi dalih untuk meningkatkan sanksi terhadap negaranya.
"Kami ingin memperingatkan pihak Ukraina bahwa tindakan memprovokasi konflik dengan Rusia, bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa, di wilayah Laut Hitam penuh dengan konsekuensi serius," ujar Kemenlu Rusia dalam sebuah pernyataan, mengutip
Reuters.
Sebagaimana diketahui, negara anggota Uni Eropa telah beramai-ramai mengutuk insiden tersebut sebagai 'agresi' Rusia. Mereka juga mendesak Rusia untuk membebaskan kapal angkatan laut Ukraina yang ditahannya.
Konflik meletus setelah kapal-kapal patroli di wilayah perbatasan Rusia menyita dua kapal angkatan laut Ukraina berukuran kecil yang mengawal sebuah kapal tunda melintas di Laut Hitam, berdekatan dengan Semenanjung Krimea. Rusia juga melepaskan tembakan ke arah rombongan Ukraina dan melukai tiga awak kapal di antaranya.
Bentrokan antara Rusia dan Ukraina pada akhir pekan kemarin membuat relasi kedua negara semakin tegang setelah Moskow mencaplok Semenanjung Krimea dari Kiev pada empat tahun lalu.
(asr/asr)