Jakarta, CNN Indonesia -- Satu delegasi tentara
Israel bertolak ke
Rusia pada Selasa (11/12) guna membahas operasi penghancuran terowongan yang diduga dibangun
Hizbullah di perbatasan dengan Libanon untuk menyusup ke negaranya.
"Delegasi tentara Israel yang terdiri dari para pejabat senior dan dipimpin oleh kepala operasi tentara, Jenderal Aharon Haliva, akan terbang ke Moskow pada Selasa," demikian pernyataan tentara Israel sebagaimana dikutip
AFP.
"Selama kunjungan satu hari itu, delegasi tersebut akan memberi tahu Rusia mengenai Operasi Northern Shield dan isu operasional lainnya."
Operasi Northern Shield ini dicanangkan Israel untuk menghancurkan dua terowongan di perbatasan negaranya dengan Libanon yang diduga dibangun Hizbullah untuk menyusup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumuman ini disampaikan tak lama setelah pembicaraan melalui telepon antara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Dalam pembicaraan tersebut, Putin menekankan "kepentingan untuk memastikan stabilitas di sepanjang perbatasan antara Israel dan Libanon."
Sepakat dengan Putin, Netanyahu memastikan bahwa Israel akan melakukan apa pun untuk mencegah kehadiran Iran di Suriah dan "tindakan keras terhadap agresi Iran dan Hizbullah."
Namun, Rusia selama ini bertarung di sisi yang sama dengan Iran dan Hizbullah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang sipil berkepanjangan di Suriah.
Hubungan Moskow dan Tel Aviv sendiri sedang panas setelah Rusia menyalahkan Israel atas insiden penembakan salah satu pesawat transportasi mereka di Suriah pada 17 September lalu yang menewaskan 15 personel.
(has)