Menlu AS Sebut CIA Masih Selidiki Kasus Pembunuhan Khashoggi

CNN Indonesia
Kamis, 13 Des 2018 12:21 WIB
Menlu AS, Mike Pompeo, memastikan bahwa CIA masih menyelidiki pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis yang tewas di Konsulat Arab Saudi di Istanbul.
Menlu AS, Mike Pompeo, memastikan bahwa CIA masih menyelidiki pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis yang tewas di Konsulat Arab Saudi di Istanbul. (Reuters/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, memastikan bahwa Badan Intelijen Pusat (CIA) masih menyelidiki lebih lanjut kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis yang tewas di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.

"Mereka masih menyelidikinya. Mereka masih mengumpulkan fakta mengenai pembunuhan Jamal Khashoggi," ujar Pompeo dalam wawancara dengan Fox News yang dikutip Reuters, Rabu (12/12).

Dengan pernyataan ini, Pompeo membantah laporan The Washington Post yang menyatakan bahwa CIA sudah menarik simpulan bahwa Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) memerintahkan langsung pembunuhan Khashoggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejumlah laporan yang kalian lihat mengenai kasus itu tidak akurat," ucap Pompeo tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Menurut Pompeo, belum ada bukti langsung yang membuktikan bahwa Mohammed terkait dengan pembunuhan Khashoggi.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump juga mengatakan bahwa CIA belum menarik simpulan apa pun terkait kasus pembunuhan kolumnis The Washington Post tersebut.

Trump bahkan mengaku akan tetap mendukung MbS meski Senat sudah mendesaknya untuk mengeluarkan kecaman terkait kasus ini.

"Dia adalah pemimpin Arab Saudi. Mereka adalah sekutu yang sangat baik," ujar Trump dalam wawancara khusus dengan Reuters di Gedung Putih, Selasa (11/12).
Ketika ditanya apakah mendukung pemerintah Saudi berarti membela MbS, Trump hanya menjawab, "Ya, untuk saat ini, memang demikian."

Sejak kasus pembunuhan di gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, ini terkuak, Trump memang dianggap terlalu lembek, bahkan cenderung membela Saudi.

Sikap lembek Trump ini memunculkan kecurigaan atas hubungan bisnis sang presiden dengan Saudi, membuat desakan semakin kuat. Tak hanya oposisi, desakan ini juga datang dari kubu Trump sendiri di Partai Republik.

"Anda pasti benar-benar buta jika tidak bisa melihat simpulan bahwa ini memang dirancang dan direncanakan oleh orang-orang di bawah perintah MbS," ucap seorang senator dari Partai Republik, Lindsey Graham.

[Gambas:Video CNN]

Graham sendiri sebelumnya selalu membela Saudi, tapi ketika kabar Khashoggi ini mencuat, ia langsung meminta Trump menjatuhkan sanksi atas Saudi.

Kini, Graham juga mendukung upaya Senat untuk mengajukan pernyataan kecaman atas Saudi terkait kasus Khashoggi yang nantinya akan diserahkan kepada Trump untuk ditandatangani.

Berbicara tentang resolusi ini, Trump enggan memberikan komentar lebih lanjut dan hanya mengatakan bahwa ia akan bertemu lebih dulu dengan para senator.

Dalam pertemuan itu, Trump akan meminta para senator agar tak mendesak penghentian jual beli senjata dengan Saudi yang akan membuat uang ratusan dolar itu berpindah ke tangan Rusia dan China.

"Saya sangat berharap mereka tidak menyarankan agar kami tidak mengambil ratusan dolar yang akan mereka alihkan ke Rusia dan China," katanya. (has/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER