
AS Desak Rusia Bebaskan Eks Marinir Disangka Mata-mata
CNN Indonesia | Kamis, 03/01/2019 09:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Amerika Serikat mendesak Rusia segera membebaskan seorang mantan marinir, Paul Whelan (48) yang dituduh sebagai mata-mata. Mereka juga mengeluh dipersulit ketika perwakilan AS hendak menjenguk dan berbincang dengannya di tahanan.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyatakan mereka sampai saat ini masih menunggu penjelasan dari Rusia tentang alasan penangkapan Whelan. Jika tuduhan Rusia lemah, Pompeo mendesak supaya mantan marinir itu segera dibebaskan.
"Sikap kami jelas menuntut supaya Rusia segera menjelaskan sangkaan yang mereka berikan, supaya kami apa yang dituduhkan. Jika sangkaannya lemah, kami meminta dia segera dipulangkan," kata Pompeo di sela-sela lawatannya ke Brasil, seperti dilansir Reuters, Kamis (3/1).
Kementerian Luar Negeri AS menyatakan mereka sudah mengutus Duta Besar untuk Rusia, Jon Huntsman untuk menemui Whelan di tahanan di Ibu Kota Moskow. Kabarnya Whelan juga sudah menghubungi keluarganya melalui sambungan telepon.
Badan Intelijen Rusia (FSB) menuduh Whelan melakukan kegiatan mata-mata. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Rusia, pelaku spionase jika terbukti bisa dibui maksimal 20 tahun.
Keluarga Whelan membantah bahwa pria 48 tahun itu terlibat dalam aktivitas spionase. Saudara Paul, David Whelan, menuturkan dia ke Rusia untuk mengunjungi acara pernikahan kerabat.
David menuturkan keluarga putus kontak dengan Paul sejak Jumat pekan lalu dan telah berkomunikasi dengan pejabat Kemlu AS tak lama setelah mendengar penangkapan tersebut. Whelan saat ini tercatat bermukim di Novi, Negara Bagian Michigan.
Menurut catatan Kementerian Pertahanan AS, Whelan mengabdi sebagai pasukan cadangan marinir sejak 10 Mei 1994 sampai 2 Desember 2008.
Dia disebut dipecat karena terbukti terlibat kasus pencurian, dengan pangkat terakhir sersan satu. Pekerjaannya saat ini adalah bekerja sebagai direktur keamanan global salah satu perusahaan pemasok suku cadang otomotif, BorgWarner.
Menurut mantan kepala perwakilan Badan Intelijen Pusat AS (CIA) di Moskow, Daniel Hoffman diduga kuat penangkapan Whelan terkait dengan Maria Butina. Perempuan Rusia itu dibekuk karena dituduh melakukan operasi intelijen dengan mempengaruhi kelompok konservatif di AS.
Ada kemungkinan Rusia menjadikan Whelan sebagai 'sandera' untuk ditukar dengan Butina. Sebab menurut Rusia, AS memaksa Butina memberikan pengakuan palsu sebagai agen mata-mata. (ayp/ayp)
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyatakan mereka sampai saat ini masih menunggu penjelasan dari Rusia tentang alasan penangkapan Whelan. Jika tuduhan Rusia lemah, Pompeo mendesak supaya mantan marinir itu segera dibebaskan.
"Sikap kami jelas menuntut supaya Rusia segera menjelaskan sangkaan yang mereka berikan, supaya kami apa yang dituduhkan. Jika sangkaannya lemah, kami meminta dia segera dipulangkan," kata Pompeo di sela-sela lawatannya ke Brasil, seperti dilansir Reuters, Kamis (3/1).
Badan Intelijen Rusia (FSB) menuduh Whelan melakukan kegiatan mata-mata. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Rusia, pelaku spionase jika terbukti bisa dibui maksimal 20 tahun.
Keluarga Whelan membantah bahwa pria 48 tahun itu terlibat dalam aktivitas spionase. Saudara Paul, David Whelan, menuturkan dia ke Rusia untuk mengunjungi acara pernikahan kerabat.
David menuturkan keluarga putus kontak dengan Paul sejak Jumat pekan lalu dan telah berkomunikasi dengan pejabat Kemlu AS tak lama setelah mendengar penangkapan tersebut. Whelan saat ini tercatat bermukim di Novi, Negara Bagian Michigan.
Dia disebut dipecat karena terbukti terlibat kasus pencurian, dengan pangkat terakhir sersan satu. Pekerjaannya saat ini adalah bekerja sebagai direktur keamanan global salah satu perusahaan pemasok suku cadang otomotif, BorgWarner.
Menurut mantan kepala perwakilan Badan Intelijen Pusat AS (CIA) di Moskow, Daniel Hoffman diduga kuat penangkapan Whelan terkait dengan Maria Butina. Perempuan Rusia itu dibekuk karena dituduh melakukan operasi intelijen dengan mempengaruhi kelompok konservatif di AS.
ARTIKEL TERKAIT

Donald Trump Klaim Pecat Menhan Jim Mattis
Internasional 1 bulan yang lalu
Petugas AS Diduga Pakai Gas Air Mata untuk Halau Imigran
Internasional 1 bulan yang lalu
FOTO: Penyelamatan Korban Ledakan di Apartemen Rusia
Internasional 1 bulan yang lalu
Trump Beri Tenggat Empat Bulan Tarik Pasukan dari Suriah
Internasional 1 bulan yang lalu
Diduga Mata-Mata, Eks Marinir AS Ditahan di Rusia
Internasional 1 bulan yang lalu
AS dan Israel Resmi Hengkang dari UNESCO Mulai Tahun Ini
Internasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Trump Sinyalkan Perpanjangan Waktu Negosiasi Perang Dagang
Ekonomi • 20 February 2019 11:32
Babak Baru Negosiasi Perang Dagang AS-China Dimulai Hari Ini
Ekonomi • 19 February 2019 11:39
Perundingan Dagang, Trump Pertimbangkan Tambah Waktu 60 Hari
Ekonomi • 14 February 2019 15:50
Surplus Neraca Dagang China dengan AS Menyempit
Ekonomi • 14 February 2019 12:27
TERPOPULER

Presiden Venezuela Tutup Perbatasan dengan Brasil
Internasional • 2 jam yang lalu
Lawatan Putra Mahkota Saudi, China Tetap Berkawan Dengan Iran
Internasional 4 jam yang lalu
Seorang ISIS Asal Prancis Disebut Tewas dalam Serangan
Internasional 3 jam yang lalu