Jakarta, CNN Indonesia -- Militer
Israel menggempur markas pasukan
Iran di
Suriah dengan serangkaian serangan rudal pada Senin (21/1).
"Kami memulai serangan ke target-target Quds Iran di wilayah Suriah," demikian pernyataan militer Israel sebagaimana dikutip
Reuters.
Pernyataan itu berlanjut, "Kami memperingatkan Pasukan Bersenjata Suriah agar tidak menyerang pasukan atau wilayah Israel."
Media milik pemerintah Suriah juga mengakui bahwa Israel meluncurkan "serangan intens dengan serangkaian rudal."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut media tersebut, pasukan angkatan udara Suriah berhasil menghancurkan sebagian besar rudal itu.
Serangan ini adalah kelanjutan dari aksi saling balas yang memanas pada Minggu. Suriah memang menyerang Israel dengan dalih untuk balas dendam atas serangan udara negara pimpinan Benjamin Netanyahu tersebut.
Israel menyatakan bahwa mereka berhasil mengintersepsi semua roket yang ditembakkan ke arah Dataran Tinggi Golan itu.
"Kami memiliki kebijakan permanen, yaitu menyerang pertahanan Iran di Suriah dan menyakiti siapa pun yang mencoba menyakiti kami," kata Netanyahu.
Pekan lalu, Netanyahu juga mengumumkan serangan Israel ke gudang senjata Iran di Suriah.
Ia mengatakan di hadapan kabinet Israel bahwa militer melancarkan ratusan serangan ke Suriah untuk membendung Iran dan sekutunya, yaitu kelompok Hizbullah dari Libanon.
Selalu bungkam soal serangan ke Suriah sebelumnya, pernyataan Erdogan ini pun dianggap sebagai indikasi penguatan sikap Turki.
(has)