Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang warga negara
Australia yang merupakan aktivis kelompok pro-demokrasi
Vietnam terkemuka, Chau Van Kham, ditahan dinas keamanan saat kembali ke Ho Chi Minh pada Jumat (25/1).
Rekan kerja Chau, Phong Nguyen, mengatakan bahwa temannya yang berdarah Vietnam itu diyakini ditahan pada 13 Januari lalu saat sedang menjalani misi "pencarian fakta" di Ho Chi Minh dan masuk melalui Kamboja.
Namun, Chau tidak mengetahui di mana rekannya ditahan dan apa pemerintah Australia telah diberikan akses konsuler.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kita tidak tahu di mana dia. Dia sadar akan risikonya, tetapi dia bertekad untuk melakukan perjalanan pencarian fakta ini," kata Phong.
Menurut Phong, kunjungan pencarian fakta ini dilakukan untuk meninjau situasi hak asasi manusia di Vietnam sekarang.
"Kami sadar bahwa polisi Vietnam memiliki riwayat merekayasa (penangkapan) para aktivis damai dengan tuduhan palsu," tuturnya.
Chau dan Phong adalah anggota Viet Tan, salah satu kelompok anti-pemerintah yang dianggap Hanoi sebagai organisasi teroris. Pemerintah Vietnam menuduh Viet Tan "memprovokasi kekerasan", tapi tuduhan itu ditampik kelompok tersebut.
[Gambas:Video CNN]Vietnam adalah negara satu partai, dengan pembatasan keras pada setiap kritik terhadap Partai Komunis yang berkuasa.
Kelompok pemerhati HAM, Freedom House, menilai Vietnam "tidak bebas", sementara Human Rights Watch (HRW) menuduh pemerintah semakin "menggiatkan" pemberantasan baru-baru ini.
"Selama 2018, pihak berwenang Vietnam berusaha memecah beberapa jaringan gembong pemberontak," demikian laporan HRW.
"Setidaknya 42 orang dihukum karena mengekspresikan pendapat yang kritis terhadap pemerintah, berpartisipasi secara damai dalam protes publik, atau bergabung dengan kelompok pro-demokrasi."
(syf/has)