Jakarta, CNN Indonesia -- Komandan pasukan Kurdi di
Suriah, Mazloum Kobani, yakin "kekhilafahan" kelompok militan
ISIS di negara itu akan dikalahkan dalam waktu satu bulan.
Kobani mengatakan bahwa saat ini, operasi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinannya sudah menargetkan pertahanan terakhir ISIS yang sudah terkepung di satu daerah.
"Kami membutuhkan satu bulan untuk membersihkan sisa-sisa ISIS yang masih ada di daerah itu," kata Kobani kepada
AFP.
Dengan dukungan dari koalisi pimpinan AS, SDF mengklaim sudah memasuki fase terakhir operasi menggempur ISIS di Lembah Eufrat, Suriah timur, yang dimulai pada 10 September lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, tinggal ratusan militan ISIS yang masih mempertahankan beberapa desa di dekat perbatasan Irak.
"Saya percaya bahwa dalam satu bulan kita akan secara resmi mengumumkan akhir dari kehadiran militer yang mengatasnamakan kekhalifahan," kata Kobani.
Pertempuran sengit di daerah yang dikenal sebagai "pertahanan Hajin" ini sudah merenggut ratusan nyawa dari kedua pihak, menurut Observatory for Human Rights Suriah.
ISIS kehilangan Kota Hajin akhir tahun lalu dan keruntuhan pertahanan mereka setelah itu membuat SDF dapat menaklukkan desa demi desa.
Kobani mengatakan pertempuran mereka sempat dipersulit strategi baru ISIS yang bergeser setelah kejatuhan "ibu kota" mereka di Suriah, Raqqa, pada 2017.
Taktik baru itu termasuk "sel tidur yang bertebaran di mana-mana, kembali merekrut anggota secara diam-diam, serta melakukan operasi bunuh diri, pemboman, dan pembunuhan."
"Kami berharap tidak akan ada peningkatan intensitas operasi ISIS setelah keruntuhan militer mereka," kata Kobani.
(syf/has)