Jakarta, CNN Indonesia --
Udara dingin yang ekstrem dengan suhu mencapai lebih dari -30 derajat Celcius, yang disebut lebih rendah dari Antartika melanda bagian barat
Amerika Serikat pada Rabu (30/1). Akibatnya kegiatan penerbangan, pendidikan hingga bisnis terhenti.
Menurut pemerintah, suhu udara di bagian barat AS jatuh hingga dua angka di bawah nol derajat Celcius. Kondisi ini dianggap sebagai yang terburuk di kawasan tersebut dalam beberapa dasawarsa terakhir.
Dilaporkan lima orang meninggal karena cuaca dingin dan badai salju. Di Chicago, balok-balok es mengapung di sungai pusat kota terbesar ketiga di Amerika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinas kereta api setempat sampai harus membakar rel kereta listrik menggunakan gas supaya tetap berfungsi.
Suhu pada pagi hari di Chicago mencapai -30 derajat Celcius disertai dengan angin dingin. Suhu itu lebih dingin dari ibu kota negara bagian Alaska, dan bahkan lebih dingin dari sebagian Antartika.
"Rasanya seperti berdekatan dengan es kering, jadi saya bisa merasakan kulit saya mengencang," kata penduduk bernama Leon Gilbert, seperti dilansir
AFP, Kamis (31/1).
Lebih dari 1.500 penerbangan dibatalkan di dua bandara utama Chicago. Sementara operator kereta api, Amtrak, membatalkan layanan dari pusat stasiun yang berada di kota.
Kantor pos AS yang dikenal akan komitmennya untuk mengirimkan barang dalam kondisi cuaca apapun juga harus menunda pengirimannya di beberapa wilayah. Yakni Indiana, Michigan, Illinois, Ohio, Iowa, Dakota dan Nebraska.
Penyebab cuaca dingin yang ekstrem itu adalah pusaran udara Arktik yang terpisah dari pusaran kutub yang biasanya mengelilingi Kutub Utara.
Badan Meteorologi Amerika Serikat memperkirakan suhu dingin mencapai -32 hingga -48 derajat Celcius.
"Angin dingin yang berbahaya dapat menyebabkan radang dingin pada kulit yang terpapar dalam waktu lima menit," kata NWS.
(syf/ayp)