Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat dilaporkan mulai mengirim satu keluarga pencari suaka dari Amerika Tengah untuk kembali ke
Meksiko pada pekan ini selagi menunggu proses keimigrasian.
Seorang petugas Imigrasi Meksiko mengonfirmasi bahwa lima keluarga dengan total 16 orang, termasuk anak-anak dari El Salvador, Honduras dan Guatemala, tiba di Tijuana, kota perbatasan Meksiko pada Rabu (13/2).
Pemulangan ini dilakukan sesuai regulasi yang berlaku pada akhir Januari lalu. Di bawah program itu, AS mengirim kembali migran non-Meksiko yang menyeberang ke AS untuk kembali ke Meksiko sembari menunggu proses suaka.
Program itu disebut dengan Protokol Perlindungan Migran. Namun, sampai pada minggu ini, hanya orang dewasa yang dikirim kembali, bukan anak anak.
Sumber dari pemerintah mengatakan bahwa sejauh ini, telah ada enam puluh tiga pencari suaka yang kembali ke Meksiko di bawah program ini. Dua tempat penampungan di Tijuana juga mengaku telah menerima beberapa keluarga pencari suaka.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan bahwa program itu akan membahayakan para pencari suaka karena wilayah perbatasan Meksiko memiliki tingkat kekerasan yang tinggi.
"Baik pemerintah AS dan Meksiko tahu bahwa wilayah perbatasan tidak aman bagi perempuan dan anak-anak," kata Michelle Brane, Direktur Hak dan Keadilan Migran di Komisi Pengungsi Perempuan (WRC).
"Pemerintah AS tahu betul bahwa keluarga pencari suaka bukanlah ancaman bagi bangsa ini," tambahnya.
The American Civil Liberties Union dan kelompok-kelompok hak imigran mengajukan gugatan atas nama 11 imigran pada Kamis (14/2) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ham/has)