Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Eksekutif
Ted Baker, Ray Kelvin, memutuskan mengundurkan diri setelah tersandung dugaan pelecehan, Senin (4/3).
"Kelvin membantah semua tuduhan pelanggaran. Namun, dia hari ini setuju untuk mengundurkan diri dengan segera dari posisinya sebagai Chief Executive Officer dan sebagai Direktur Ted Baker," bunyi pernyataan Ted Baker seperti dikutip
Reuters.
Tudingan pelecehan disebut menjerat Kelvin lantaran salah satu kebiasaan dia memeluk rekan-rekan kerjanya.
Perusahaan retail mewah asal Inggris itu menyatakan telah membuka penyelidikan independen untuk mengusut dugaan pelecehan tersebut sejak Desember lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelidikan dibuka setelah sebuah kampanye online yang mengklaim mewakili 200 karyawan perusahaan mendesak Kelvin menghentikan "budaya memeluk dengan paksa" karena dianggap sebagai "tindakan yang membuat pelecehan tak terhindarkan."
Investigasi juga berlangsung ketika gerakan #MeToo sebagai aksi melawan pelecehan seksual terhadap perempuan meluas di sejumlah negara.
Ted Baker menyatakan penyelidikan itu akan berlanjut hingga akhir kuartal pertama atau awal kuartal kedua.
Nilai saham Ted Baker memang sedang mengalami penurunan, tapi dianggap bukan karena pengaruh kasus dugaan pelecehan seksual ini.
Namun, pengamat menilai penurunan saham Ted Baker pekan lalu menjadi salah satu alasan Kelvin dengan mudah menyatakan mengundurkan diri.
"Saya telah memutuskan bahwa hal yang benar untuk dilakukan adalah menjauh dari Ted dan memungkinkan bisnis untuk fokus menjadi merek yang luar biasa sehingga dapat menghadapi tahun 2019 dengan segar dan semangat baru," kata Kelvin melalui pernyataan.
Ted Baker pertama kali membuka bisnisnya di Glasgow pada 1988 lalu. Meski telah mengundurkan diri, Kelvin tetap menjadi pemegang saham terbesar Ted Baker sebesar 35 persen.
(rds/has)