Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Donald Trump dikabarkan akan menandatangani perintah berisi pengakuan Amerika Serikat terhadap kedaulatan
Israel atas Dataran Tinggi Golan saat bertemu Perdana Menteri
Benjamin Netanyahu di Washington, Senin (25/3).
"Bersama kehadiran PM Netanyahu, Presiden Trump akan menandatangani perintah berisi pengakuan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan besok," ucap Menteri Luar Negeri, Israel Yisrael Katz, melalui Twitter, Minggu (24/3).
Sebelumnya, Suriah dan sejumlah negara di Timur Tengah lainnya mengecam rencana Trump mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Israel. Mereka menganggap hal tersebut melanggar hukum internasional.
Israel mencaplok Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967 lalu. Mereka menganeksasi Dataran Tinggi Golan secara efektif pada 1981, sebuah langkah yang tak pernah diakui oleh komunitas internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Netanyahu disebut telah lama mendorong AS mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayahnya.
Pada Jumat pekan lalu, Trump akhirnya mengumumkan rencananya itu melalui akun Twitter-nya.
"Setelah 52 tahun kini saatnya untuk Amerika Serikat mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang mana penting bagi strategi dan keamanan Israel serta kestabilan kawasan," kicau Trump.
[Gambas:Video CNN]Netanyahu dikabarkan langsung menelepon Trump untuk mengapresiasi langkah sekutunya itu. Ia menganggap Trump telah membuat "sejarah" dan menyebut rencana itu sebagai "mukjizat Hari Purim" atau hari besar umat Yahudi.
Sejumlah analis menganggap langkah Trump ini merupakan hadiah kampanye bagi Netanyahu yang tengah bertarung untuk mempertahankan kursi PM dalam pemilihan umum 9 April mendatang.
(rds/has)