Satu WNI Sandera Abu Sayyaf Tewas dalam Upaya Pembebasan

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Apr 2019 14:01 WIB
Sempat dibebaskan dari sandera kelompok militan Abu Sayyaf, satu WNI tewas tenggelam di perairan Pulau Simisa.
Ilustrasi penyanderaan. (Istockphoto/cyano66)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang WNI bernama Hariadin tewas akibat tenggelam di laut dalam proses pembebasan dari penyanderaan yang dilakukan militan Abu Sayyaf. Hariadin tewas akibat tenggelam di perairan Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Jumat, (5/4).

Kementerian Luar Negeri RI menjelaskan dalam siaran pers bahwa Hariadin meninggal dunia setelah terbebas dari penyanderaan.

Hariadin bersama seorang WNI lainnya yaitu Heri Ardiansyah berusaha berenang ke Pulau Bangalao guna menghindari serangan angkatan bersenjata Filipina terhadap kelompok penyandera, sebagaimana dialami warga Malaysia yang terbebas sehari sebelumnya.

Heri Ardiansyah dapat diselamatkan, tetapi tidak demikian dengan Hariadin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Indonesia menyampaikan ungkapan duka cita yang mendalam kepada keluarga almarhum Hariadin. Kemlu telah berkomunikasi dengan keluarga kedua WNI di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan di Sandakan, Malaysia, guna mengabarkan peristiwa tersebut.

Sabtu ini Heri Ardiansyah dan jenazah Hariadin telah tiba di pangkalan militer Westmincom di Zamboanga City, Filipina, untuk diserahterimakan kepada wakil pemerintah Indonesia. Selanjutnya pemerintah Indonesia akan melakukan proses pemulangan kedua WNI ke Tanah Air secepatnya.

Sejak akhir Februari 2019, Divisi 11 Angkatan Bersenjata Filipina yang didukung oleh Tim BAIS TNI malakukan operasi pembebasan sandera dan terus memberikan tekanan kepada para penyandera. Dalam perkembangan terakhir, para penyandera terdesak di Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan.

Heri Ardiansyah dan Hariadin diculik bersama seorang WN Malaysia, Jari Abdullah, di Perairan Kinabatangan, Sandakan, Malaysia pada 5 Desember 2018. Ketiganya diculik oleh kelompok bersenjata di Flipina Selatan saat sedang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia SN259/4/AF.

Sejak 2016, tercatat 36 WNI disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan. Dari jumlah tersebut seluruhnya berhasil dibebaskan, namun seorang orang sandera WNI meninggal dunia dalam proses pembebasan tersebut.


(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER