Kondisi Dalai Lama Dilaporkan Membaik Usai Dirawat

CNN Indonesia
Rabu, 10 Apr 2019 16:51 WIB
Kondisi pemimpin spiritual Tibet, Tenzin Gyatso atau Dalai Lama ke-14, membaik setelah dirawat di New Delhi, India karena infeksi dada.
Ilustrasi pemimpin spiritual Tibet, Tenzin Gyatso yang juga Dalai Lama ke-14. (REUTERS/Dylan Martinez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kondisi pemimpin spiritual Tibet, Tenzin Gyatso yang juga Dalai Lama ke-14, dilaporkan membaik setelah dilarikan ke rumah sakit di New Delhi, India. Kemungkinan besar dia akan pulang dari rawat inap dalam beberapa hari mendatang.

"Yang mulia saat ini sudah membaik, tetapi beliau masih diobati di rumah sakit dan dalam beberapa hari akan pulang," kata Sekretaris Pers Dalai Lama, Tseten Samdup Chhoekyapa, seperti dilansir Reuters, rabu (10/4).

Menurut sekretaris pribadi Dalai Lama, Tenzin Taklha, dia sempat mengeluh tidak enak badan dan langsung diterbangkan ke New Delhi untuk diperiksa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diagnosa dokter menyatakan dia mengalami infeksi dada, dan sedang menjalani pengobatan. Kondisinya saat ini stabil. Dia akan dirawat sekitar dua sampai tiga hari," kata Taklha.
Dalai Lama yang saat ini berusia 83 tahun disebut hanya diminta beristirahat selama beberapa hari.

"Menurut dokter tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tidak ada hal yang serius," kata perwakilan Dalai Lama di Amerika Serikat, Ngodup Tsering.

Menurut Kepala Kepolisian Kangra, Santosh Patial, Dalai Lama berangkat dari kediamannya di Dharamsala ke New Delhi menggunakan pesawat.

Dalai Lama harus angkat kaki dari kampung halamannya di Tibet pada 1959, sebagai dampak pemberontakan yang gagal untuk melawan pendudukan China. Rezim komunis China sembilan tahun sebelumnya lebih dulu mengirim Tentara Merah untuk menyerbu Tibet dan menumbangkan pemerintahan kerajaan setempat.

Dia lantas pergi ke India, karena menawarkan suaka, dan bermukim di Kota Dharamsala. Sejak itu dia terus menyebarkan ajaran Buddha dan mengkampanyekan kemerdekaan Tibet.

[Gambas:Video CNN]

Pemerintah China sampai saat ini masih menganggap peraih Nobel Perdamaian itu sebagai sosok pemuka agama tetapi juga simbol separatis yang berbahaya. Jika Dalai Lama tutup usia, China mengklaim mempunyai hak menunjuk penerusnya.

Dalai Lama yang semakin uzur menyatakan kepada pendukungnya yakin penerusnya ada di India. Dia meminta jangan mempercayai klaim China soal kelanjutan pemegang gelar itu jika dia wafat kelak.

Para pengikutnya juga ketar-ketir tentang siapa yang akan kelak meneruskan pemegang gelar Dalai Lama.

Tahun ini juga menjadi peringatan 60 tahun penjajahan Tibet oleh China.
China mengklaim Tibet adalah wilayahnya dan Dalai Lama adalah simbol separatis. Mereka juga menganggap Kerajaan Tibet sebagai wujud feodalisme dan merupakan musuh ideologi komunisme yang dianut Negeri Tirai Bambu.

Pada 2009 sempat pecah kerusuhan di Ibu Kota Lhasa dan sekitarnya. Warga Tibet menyerang dan merusak individu serta entitas bisnis warga China hingga menewaskan 18 orang.

Aksi bakar diri juga kerap dilakukan oleh warga dan pendeta Buddha Tibet sebagai bentuk protes atas pendudukan China, dan meminta Dalai Lama kembali.
Sayangnya akhir-akhir ini pemerintah India seolah tidak lagi mendukungnya. Pemerintah saat ini sudah memperingatkan para pejabat untuk tidak datang dalam acara yang menghadirkan Dalai Lama, dengan alasan hal itu sensitif untuk urusan diplomasi. (ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER