Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Amerika Serikat, Donald Trump, mempertimbangkan kemungkinan untuk kembali bertemu dengan Pemimpin
Korea Utara, Kim Jong-un. Hal itu dilakukan untuk membahas persoalan denuklirisasi, yang pada pertemuan terakhir di Vietnam gagal disepakati.
Hal itu disampaikan dalam pertemuannya bersama Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, hari ini, Jumat (12/4).
"Kami akan membahas itu dalam pertemuan potensial, pertemuan lanjutan bersama Korea Utara dan Kim Jong-un," kata Trump di Ruang Oval, Gedung Putih, seperti dilansir
The Guardian.
Trump dan Jong-un sudah dua kali bertemu. Yakni di Singapura pada 2018 dan di Hanoi, Vietnam pada Februari lalu. Trump berharap pertemuan ketiga dengan Jong-un bisa menemukan jalan keluar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik Trump dan Moon sama-sama ingin merangkul Korea Utara. Trump menyatakan masih ada harapan soal perdamaian dengan Korea Utara.
"Saya menikmati KTT dan saya senang bersama Kim." tutur Trump.
"Kim merupakan orang yang saya kenal baik, saya hormati, dan saya percaya dalam waktu-waktu ini, hal luar biasa akan terjadi. Saya kira Korea Utara punya potensi luar biasa," Trump menegaskan.
Konferensi Tingkat Tinggi AS-Korut di Vietnam berakhir tanpa hasil. Trump juga tidak mengurangi sanksi bagi Korea Utara.
Kim sebelumnya menginginkan pengurangan sanksi ekonomi sebagai ganti jika dia melakukan denuklirisasi.
Tak lama berselang, serangkaian citra satelit menunjukkan peningkatan aktivitas di situs peluncuran rudal Sohae di Korut. Hal itu memicu reaksi dunia dengan menyebut Korut masih melanjutkan pengembangan rudal antarbenua dan hulu ledak nuklir.
Meski sanksi masih diberlakukan, Trump menentang pengetatan sanksi kepda Korut.
"Ada pilihan menambah (sanksi) secara signifikan tapi saya tidak ingin melakukan itu," ucapnya.
[Gambas:Video CNN] (chr/ayp)