Volodymyr Zelensky, dari Komedi ke Kursi Presiden Ukraina

CNN Indonesia
Senin, 22 Apr 2019 15:10 WIB
Volodymyer Zelensky, seorang selebritas sekaligus komedian Ukraina, berhasil memenangi pemilihan presiden secara mengejutkan pada Minggu (21/4).
Volodymyer Zelensky, seorang selebritas sekaligus komedian Ukraina, berhasil memenangi pemilihan presiden secara mengejutkan pada Minggu (21/4). (Reuters/Valentyn Ogirenko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Volodymyr Zelensky, seorang selebritas sekaligus komedian Ukraina, berhasil memenangi pemilihan presiden secara mengejutkan pada Minggu (21/4).

Pria 41 tahun itu berhasil mengalahkan rivalnya yang merupakan petahana, Presiden Petro Poroshenko, dengan meraih 73 persen suara.

Sementara itu, dari hasil rekapitulasi 85 persen suara nasional, Poroshenko hanya mendapat 24,4 persen dukungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenangan Zelensky terbilang mengejutkan lantaran sejumlah pihak menganggap pencalonannya sebagian lelucon.

Dia tidak memiliki pengalaman berpolitik sama sekali. Satu hal yang Zelensky pernah lakukan dan mendekati politik adalah ketika dirinya berperan sebagai seorang presiden dalam sebuah serial televisi berjudul "Servant of the Pople."
Kini, dia benar-benar mengambil alih kepemimpinan negara berpenduduk 45 juta jiwa itu secara nyata.

"Saya tidak akan pernah mengecewakan kalian," kata Zelensky kepada para pendukung di markas kampanyenya seperti dikutip AFP, Minggu (21/4).

"Saya bisa memberi tahu semua negara bekas Uni Soviet, 'Lihat kami! Semua hal itu mungkin!'"

Zelenksy akan menghadapi tantangan dalam memimpin Ukraina untuk setidaknya lima tahun ke depan. Ukraina merupakan negara yang cukup bergantung pada bantuan internasional, terutama dalam menghadapi kelompok separatis pro-Rusia. 
Ia tentunya harus bersiap menghadapi tekanan Presiden Rusia Vladimir Putin hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara Eropa Timur itu. Selain itu, Ukraina juga memiliki nilai utang yang cukup besar.

Zelensky tidak memiliki program ekonomi yang cukup jelas dan kuat meski salah satu timnya merupakan mantan menteri keuangan era Poroshenko, Oleksandr Danylyuk.

Namun, Zelensky berjanji dia akan terus bekerja sama dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dan melakukan apa saja yang dibutuhkan untuk mengurangi utang negara.

Presiden terpilih itu juga harus bisa mengendalikan oligarki yang cukup memiliki pengaruh besar di negara itu.
Volodymyr Zelensky, Arena Komedi hingga Kursi Presiden UkrainVolodymyr Zelensky berhasil mengalahkan rivalnya yang merupakan petahana, Presiden Petro Poroshenko, dengan meraih 73 persen suara. (Reuters/Valentyn Ogirenko)
Mengenai isu keamanan, para pendukung Zelensky diperkirakan sangat mengharapkan ia bisa mengakhiri konflik dengan kelompok separatis pro-Rusia di wilayah timur Ukraina. Konflik berdarah itu setidaknya telah menelan 13 ribu jiwa sejak 2014 lalu.

Selama ini banyak upaya untuk mengakhiri pertumpahan darah tersebut, tapi terus gagal. Poroshenko menganggap Zelensky tidak memiliki semangat dan ketegasan yang diperlukan untuk menghadapi Rusia dalam hal ini.

Namun, sejumlah analis menganggap Zelensky bisa memanfaatkan statusnya sebagai "orang luar" untuk mencapai kesepakatan politik dengan Kremlin yang selama ini menolak berurusan dengan pemerintahan Poroshenko.

Meski begitu, Zelensky mengaku tidak akan memaksa merebut kembali Krimea, wilayah yang dianeksasi Rusia pada 2014 lalu.

[Gambas:Video CNN]

Zelensky juga menghadapi tekanan dari dalam negeri. Para analis menganggap Zelensky perlu memaksimalkan kemampuannya bernegoisasi dengan berbagai kekuatan politik di parlemen Ukraina karena partai koalisi Poroshenko masih mendominasi.

"Akan sangat sulit bagi Zelensky untuk mendapat dukungan parlemen," kata Onatoliy Oktysyuk, seorang analis dari lembaga think tank yang berbasis di Kiev, Democracy House.

Tantangan lainnya bagi Zelensky adalah membentuk kabinet pemerintahannya yang solid. Ahli politik Ukraina, Mykola Davydyuk, mengatakan "tantangan utama Zelensky bukan lah tentara atau perang dengan Rusia."

Menurutnya, ujian terbesar di awal pemerintahan Zelensky adalah "membentuk sebuah tim yang akan mengisi posisi kunci" dalam kabinetnya. (rds/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER