Polisi Gagal Usir Aktivis AS Duduki Kedutaan Venezuela

CNN Indonesia
Rabu, 15 Mei 2019 01:03 WIB
Polisi tidak berhasil mengusir sejumlah aktivis AS yang menduduki kedutaan besar Venezuela di Washington.
Ilustrasi aktivis Amerika Serikat yang menduduki kedutaan besar Venezuela. (Reuters/Shannon Stapleton)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat kepolisian Washington D.C., pada Senin (13/5) malam waktu setempat berusaha mengusir sejumlah warga Amerika Serikat yang menduduki kedutaan besar Venezuela. Namun, upaya itu tidak berhasil karena para pengunjuk rasa yang menamakan diri Perlindungan Kolektif Kedutaan menolak pergi.

Mereka melakukan hal itu untuk menghalangi tokoh oposisi Juan Guaido saat akan memasuki bangunan itu.
Seperti dilansir AFP, Selasa (14/5), kepolisian dengan menggunakan senter berjaga di depan gerbang kedutaan yang dirantai dan digembok. Saat hendak mengosongkan bangunan kedutaan, para aktivis bernegosiasi dengan aparat ditemani oleh seorang advokat dari Yayasan Kerja Sama untuk Keadilan Rakyat, Mara Verheyden-Hilliard.

Setelah berunding selama lima menit, polisi memutuskan kembali mengunci bangunan itu dan mundur kemudian para aktivis kembali ke lantai dua. Para aktivis beralasan mereka melakukan hal itu demi mendukung perjuangan rakyat Venezuela dan tidak memihak kepada rezim penguasa atau oposisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka hanya mempertahankan hukum internasional dan Konvensi Wina dan mereka khawatir akan terjadi efek domino. Ini langkah yang berbahaya," kata Mara.
Sekitar seratus warga Venezuela yang berkumpul di luar bangunan itu yang mendukung Maduro menyanyikan lagu kebangsaan Venezuela dan melambaikan bendera negara itu. Sedangkan para aktivis hanya melongok dari lantai empat bangunan itu.

Selama ini para pengunjuk rasa yang menduduki kedutaan Venezuela di Washington selama berminggu-minggu itu mengandalkan bantuan makanan dan minuman dari para relawan yang bersimpati.

[Gambas:Video CNN]

Salah satu relawan, Carmen Ruzza (46), setia memasok makanan dan minuman saban hari. Dia menentang rezim Maduro yang dianggap kriminal dan penindas karena membunuh rakyat Venezuela. (ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER