Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat,
Mike Pompeo, memperingatkan agar
Rusia tidak mengintervensi pemilihan umum pada 2020 mendatang.
Pompeo menyampaikan langsung peringatan ini saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada Selasa (14/5).
"Saya menegaskan kepada Menlu Lavrov bahwa intervensi dalam pemilu AS sangat tidak bisa diterima. Jika Rusia melakukan intervensi dalam pemilu 2020, itu akan membuat hubungan kami dalam kondisi paling buruk," ujar Pompeo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu intervensi Rusia dalam pemilu AS memang menjadi sorotan besar hingga saat ini. Rusia diduga campur tangan dalam pemilu AS pada 2016 lalu demi kemenangan Trump.
AS pun menggelar penyelidikan besar-besaran yang dipimpin oleh jaksa khusus Robert Mueller. Isu ini lantas menggoyahkan kepemimpinan Trump hingga berembus isu untuk memakzulkan sang presiden.
Sementara itu, Rusia terus membantah tudingan bahwa mereka melakukan intervensi. Begitu pula saat Pompeo datang ke negaranya.
Meski sempat tegang, Lavrov dan Pompeo tetap sepakat bahwa Rusia dan AS harus memperbaiki relasi. Mereka pun mengagendakan pertemuan antara Trump dan Presiden Vladimir Putin di sela pertemuan G20 di Jepang bulan depan.
"Presiden Trump menegaskan harapan agar kami dapat memperbaiki hubungan. Itu akan memberikan manfaat bagi rakyat kedua negara," katanya.
Setelah menemui Lavrov, Pompeo juga berkesempatan berjumpa dengan Putin. Dalam pertemuan itu, Putin menyambut rencana tatap muka dengan Trump.
"Saya mendengar presiden kalian ingin memperbaiki hubungan Rusia-AS dan ingin mengatasi masalah yang menjadi kepentingan bersama kami," tutur Putin.
Melanjutkan pernyataannya, Putin berkata, "Kami sudah berulang kali mengatakan bahwa kami juga ingin benar-benar memulihkan hubungan. Saya harap semua kondisi agar itu tercapai sudah mulai terpupuk."
(has)