Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Donald Trump sedang berada di
Jepang ketika penikaman massal terjadi di Kawasaki pada Selasa (28/5). Sang presiden
Amerika Serikat itu pun mengucapkan belasungkawa bagi para korban.
"Doa dan simpati kami untuk para korban penikaman. Semua warga Amerika berdiri bersama warga Jepang dan berduka dengan korban dan keluarganya," ujar Trump sebagaimana dikutip
AFP.
Penikaman ini terjadi di sebuah taman di dekat stasiun kereta sekitar pukul 07.44 waktu setempat, ketika warga Jepang sedang bersiap beraktivitas.
Kepolisian menyatakan bahwa pria pelaku penikaman itu sudah ditahan. Menurut laporan lembaga penyiaran publik Jepang,
NHK, pria itu juga menikam dirinya sendiri hingga menyebabkan luka serius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya dua orang diduga tewas akibat penikaman massal yang juga melukai belasan orang lainnya ini.
"Satu pria dan satu anak perempuan tak menunjukkan tanda-tanda vital," ujar seorang petugas dari departemen pemadam kebakaran Jepang, Yuji Sekizawa, kepada
AFP.
Istilah "tak menunjukkan tanda-tanda vital" biasa digunakan oleh aparat untuk menyatakan bahwa seseorang sudah tewas, tapi belum ada pernyataan resmi dari petugas medis profesional.
Insiden ini terjadi saat Trump sedang dalam perjalanan ke pangkalan militer AS di Jepang, di mana ia akan bertemu dengan pasukan negaranya.
Trump mengakhiri lawatannya dengan kunjungan ke pangkalan militer untuk menunjukkan kekuatan kerja sama pertahanan kedua negara.
(has)