Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas
Palestina menyebut komentar duta besar
Amerika Serikat, David Friedman, yang membenarkan pencaplokan
Israel atas Tepi Barat menunjukkan sikap minim "kedewasaan politik."
Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, juga menyebut Friedman sebagai "duta besar ekstremis negara pencaplok."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Visi mereka adalah terkait aneksasi wilayah yang diduduki, sebuah kejahatan perang di bawah hukum internasional," kata Erekat melalui Twitter, Senin (10/6).
Dalam kicauannya, Erekat juga kembali menyerukan agar negara-negara pendukung Palestina memboikot konferensi ekonomi yang digagas AS di Yordania pada 25-26 Juni mendatang.
Konferensi itu merupakan bagian dari rencana perdamaian kontroversial terkait konflik Palestina-Israel yang tengah digarap AS.
Otoritas Palestina berulang kali menegaskan penolakan terhadap proposal damai gagasan AS itu karena dinilai berpihak pada Israel.
Pernyataan itu diutarakan Erekat menanggapi komentar Friedman yang menyebut Israel memiliki hak untuk mencaplok Tepi Barat, yang sebagian wilayahnya telah diduduki Israel sejak memenangkan Perang Enam Hari pada 1967 lalu.
"Dalam beberapa situasi, saya pikir Israel punya hak atas, tetapi tidak seluruhnya, atas Tepi Barat," kata Friedman saat diwawancara New York Times seperti dikutip AFP.
[Gambas:Video CNN]Sejak menduduki Tepi Barat pada 1967 lalu, Israel terus memperluas permukiman di wilayah itu meski pendudukan tersebut dinilai tidak sah oleh komunitas internasional.
Selain itu, pendudukan Israel di Tepi Barat juga dianggap sebagai penghalang utama bagi perdamaian karena permukiman dibangun di atas tanah yang dianggap Palestina merupakan bagian dari negara masa depan mereka.
Sebelum pemilihan umum Israel berlangsung pada April lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan berjanji akan memulai menganeksasi Tepi Barat, di mana 600 ribu warganya tinggal saat ini.
(rds/has)