Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga petinggi gerakan pemberontak
Sudan telah dideportasi. Dewan Militer mendeportasi ketiganya setelah ditahan akibat serangan mematikan dalam serangkaian
aksi protes beberapa waktu lalu.
Ketiganya merupakan anggota Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N). Kelompok ini merupakan pemberontak utama sebagai bagian dari mereka yang mendesak penyerahan kekuasaan kepada pemerintahan sipil setelah militer menggulingkan Presiden Omar al-Bashir pada April lalu.
Yasir Arman, Wakil Ketua SPLM-N, ditahan pada Rabu setelah kembali dari pengasingan. Sementara dua lainnya, sekretaris jenderal Ismail Jallab dan juru bicara Mubarak Ardol, ditangkap setelah bertemu dengan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua SPLM-N, Malik Agar mengatakan, ketiga rekannya telah dideportasi dengan menggunakan pesawat militer. Mereka diterbangkan ke Juba, ibukota Sudan Selatan.
"Langkah itu menunjukkan niat dewan militer untuk tidak menyerahkan kekuasaan kepada warga sipil dan tidak mencapai perdamaian," ujar Agar dalam sebuah pernyataan, melansir
Reuters.
Deportasi dilakukan bersamaan dengan 'matinya' aktivitas di Khartoum pada hari kedua gerakan pembangkangan sipil yang bertujuan menekan Dewan Militer untuk melepas kekuasaan.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)