Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang wartawati bernama Norma Sarabia dilaporkan tewas
dibunuh pada Selasa (11/6). Insiden itu terjadi di wilayah selatan
Meksiko.
Seperti dilansir
AFP, Rabu (12/6), Sarabia merupakan seorang koresponden yang bekerja pada surat kabar Tabasco HOY selama 15 tahun. Baru-baru ini ia juga diketahui bekerja pada media lain di negara bagian Tabasco.
Ia menjadi jurnalis keenam yang terbunuh di Meksiko sepanjang 2019.
Pada Mei lalu, seorang reporter peliput kasus kejahatan bernama Francisco Romero juga ditemukan tewas di sebuah penginapan di pantai Karibia Meksiko. Sebelumnya dia dilaporkan menerima sejumlah ancaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun Romero telah didaftarkan dalam program perlindungan jurnalis dan aktivis HAM oleh pemerintah Meksiko, hal itu tak lantas menjamin keselamatan dirinya. Romero ditemukan tewas di sebuah kolam penuh darah di kampung halamannya, Playa del Carmen.
Meksiko menjadi salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi para wartawan.
Menurut laporan lembaga nirlaba Reporters Without Borders, Meksiko menempati posisi ketiga sebagai negara paling berbahaya di dunia bagi komunitas pers atau para jurnalis.
Setidaknya lebih dari seratus jurnalis terbunuh di Meksiko sejak 2000, di tengah maraknya kekerasan terkait narkotika dan korupsi oleh pemerintah.
Sebagian besar dari kasus pembunuhan beserta pelaku hingga kini belum juga diusut ataupun menerima hukuman.
(ajw/ayp)