Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian
Italia menggerebek sebuah gudang milik simpatisan
neo-Nazi pada Senin (15/7) kemarin. Dalam operasi itu mereka menyita sejumlah senjata, termasuk sebuah rudal antar udara.
Selama penggeledahan tersebut, polisi menemukan sebuah rudal antar udara Matra buatan Perancis yang tampaknya pernah dimiliki pasukan bersenjata Qatar. Dalam pemeriksaan lanjutan, rudal tersebut diketahui dalam kondisi dapat digunakan tetapi tidak mempunyai hulu ledak.
Polisi juga melaporkan bahwa para tersangka mencoba untuk menjual rudal tersebut melalui pesan di WhatsApp, seperti dilansir
AFP, Selasa (16/7).
Sementara itu, senjata lainnya yang ditemukan di antaranya 26 senapan, 20 bayonet, 306 bagian senjata termasuk peredam suara dan senapan, dan lebih dari 800 peluru berbagai ukuran. Persenjataan tersebut diketahui berasal dari Austria, Jerman dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan elite polisi juga telah melakukan penggeledahan sejumlah properti di seluruh wilayah utara Italia, setelah sebuah penyelidikan dilakukan terhadap beberapa warga Italia yang ikut bertempur bersama pasukan separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina.
Sebanyak tiga pria ditangkap termasuk seorang petugas bea cukai yang sebelumnya mewakili parlemen untuk partai ekstrem kanan.
Sementara itu, polisi juga turut menyita barang-barang peninggalan Partai Nazi Jerman dari sejumlah properti yang ditemukan.
"Penyelidikan polisi dilakukan karena aktivitas sejumlah pejuang Italia dengan latar belakang kelompok ekstrem yang ikut ambil bagian dalam konflik bersenjata di wilayah Donbass, Ukraina," kata kepolisian dalam suatu pernyataan.
Setidaknya lebih dari 10 ribu orang tewas dalam pertempuran antara kelompok separatis pendukung Rusia dengan pasukan Ukraina di bagian timur Ukraina sejak 2014 lalu.
(ajw/ayp)