Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Amerika Serikat, Donald Trump, kecewa dengan
Turki yang tetap melanjutkan kontrak pembelian rudal pertahanan udara
S-400 buatan Rusia. Trump lantas memutuskan membatalkan proyek penjualan jet tempur F-35 kepada Turki.
"Karena mereka mempunyai sistem rudal pertahanan udara buatan Rusia, kini mereka dilarang membeli 100 pesawat. Saya yakin itu membuat Lockheed tidak senang. Itu mempengaruhi banyak pekerjaan, dan sebenarnya saya selalu mempunyai hubungan baik dengan Erdogan (Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan)," ujar Trump dalam rapat kabinet, seperti dilansir
CNN, Rabu (17/7).
Trump kemudian menyalahkan Presiden Barack Obama yang dianggap gagal menjual sistem rudal pertahanan udara buatan AS, Patriot, yang membuat Turki berpaling kepada senjata Rusia. Namun, tuduhan itu justru dibantah oleh orang-orang yang menangani langsung penawaran itu.
Menurut mereka, Turki sebenarnya mau membeli rudal Patriot asal dengan syarat transfer teknologi. Permintaan itu yang tidak bisa dikabulkan AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sekarang menyatakan karena Turki sudah membeli rudal lain, kami tidak akan menjual jet tempur F-35. Ini adalah situasi yang sulit bagi mereka dan kami. Situasi ini tidak adil," kata Trump.
Pengiriman tahap pertama rudal S-400 sudah tiba di Turki. Perangkat itu dikirim dari Rusia menggunakan dua pesawat dan ditempatkan di pangkalan udara Murted, Ankara.
Industri Pertahanan Turki (SSB) menuturkan S-400 tersebut akan beroperasi dengan cara yang ditentukan oleh otoritas terkait "setelah sistem senjata itu sepenuhnya siap."
SSB menuturkan pengiriman S-400 akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan menggunakan pesawat.
Lembaga Federal Rusia untuk Urusan Kerja Sama Teknis Militer mengonfirmasi pengiriman S-400 tersebut kepada kantor berita TASS.
Mengutip sumber diplomatik militer Rusia, TASS melaporkan bahwa pesawat lainnya yang membawa sejumlah bagian S-400 akan berangkat ke Turki "dalam waktu dekat."
Tahap ketiga pengiriman S-400 yang terdiri dari 120 rudal dikabarkan akan melalui jalur laut "yang kemungkinan besar berlangsung pada akhir musim panas" tahun ini.
[Gambas:Video CNN]Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) juga telah mengungkapkan kekhawatirannya terkait pembelian S-400.
Aliansi pertahanan negara Eropa dan Amerika Utara itu telah berulang kali memperingatkan Turki, yang selama ini berupaya menjadi anggota Uni Eropa, bahwa S-400 tidak sesuai dengan sistem senjata NATO, termasuk jet tempur F-35.
(ayp)