Jakarta, CNN Indonesia --
Rusia menuding
Korea Utara menahan satu kapal nelayan mereka dan mengancam bakal menghentikan perundingan kerja sama perikanan hingga perkara ini rampung.
"Kami menganggap penyitaan kapal itu ilegal," demikian pernyataan Badan Perikanan Rusia, Rosrybolovstvo, sebagaimana dilansir kantor berita RIA yang dikutip Reuters.
Rosrybolovstvo menyatakan bahwa Korut menahan kapal itu pada 17 Juli lalu karena melanggar regulasi karena memasuki perairan mereka.
Di dalam kapal itu terdapat 17 kru, 15 di antaranya dari Rusia, sementara dua lainnya warga Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk pada keterangan Kedutaan Besar Rusia di Pyongyang, para kru tersebut ditahan di sebuah hotel di Kota Wonsan.
Sudah diberi akses untuk bertemu dengan para kru kapal, kini kedubes masih terus menanti proses penyelidikan. Namun berdasarkan data yang dihimpun Rosrybolovstvo, kapal itu tidak memasuki wilayah Korut.
"Berdasarkan sistem pemantauan Rosrybolovstvo, kapal itu menjaga jarak dari pesisir dan berada di luar wilayah perairan negara itu," demikian pernyataan Rosrybolovstvo.
Rosrybolovstvo kemudian menyatakan bahwa Rusia tidak akan melanjutkan perundingan mengenai perikanan dengan Korut sampai masalah ini selesai.
[Gambas:Video CNN]Salah satu isu penting dalam perundingan itu adalah kuota penangkapan ikan oleh nelayan Korut di wilayah timur jauh Rusia.
Selama ini, Rusia sendiri merupakan salah satu dari segelintir negara yang masih mempertahankan kerja sama ekonomi dengan Korut di tengah terpaan sanksi internasional atas negara pimpinan Kim Jong-un tersebut.
(has)