Polisi Sri Lanka Belum Punya Bukti ISIS Terlibat Bom Paskah

CNN Indonesia
Kamis, 25 Jul 2019 20:23 WIB
Aparat Sri Lanka sempat mengklaim dalang serangan bom itu adalah Jemaah Tauhid Nasional dan Jemaah Millah Ibrahim.
Tentara Sri Lanka berjaga di sejumlah rumah ibadah selepas aksi bom bunuh diri saat Paskah pada 21 April 2019. (REUTERS/Dinuka Liyanawatte)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Sri Lanka menyatakan masih belum menemukan cukup bukti yang menunjukkan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terlibat dalam serangan teror bom Paskah pada 21 April lalu. Padahal, ISIS sebelumnya telah mengklaim sebagai dalang dalam insiden tersebut.

Kabar ini disampaikan kepala penyelidik pada Rabu (24/7) kemarin.
"Dari penyelidikan yang dilakukan sejauh ini, belum ada bukti yang cukup untuk menyatakan adanya keterlibatan ISIS dalam serangan Paskah hari Minggu itu," kata Kepala Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Sri Lanka, Ravi Seneviratne, kepada komite parlemen yang menyelidiki kasus tersebut, seperti dilansir Reuters, Kamis (25/7).

Pihak kepolisian sebelumnya sempat menginformasikan bahwa dalang dari insiden pengeboman itu adalah dua kelompok ekstremis setempat, yakni Jemaah Tauhid Nasional (NTJ) dan Jemaah Millah Ibrahim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan polisi, beberapa anggota kelompok ekstremis tersebut kemungkinan telah mendapat pelatihan dari militan ISIS di Suriah.
Insiden bom Paskah terhadap sejumlah gereja dan penginapan di Kolombo, Sri Lanka menewaskan lebih dari 250 jiwa dan melukai lebih dari 500 orang. Insiden bom bunuh diri ini menjadi yang terparah sejak perang sipil melawan kelompok separatis Macan Tamil berakhir pada 2009 silam.

Pemerintah Sri Lanka kembali memperpanjang status darurat nasional di negara itu pada Senin (22/7) lalu, terkait insiden itu. Presiden Maithripala Sirisena menerbitkan perintah memperpanjang masa darurat nasional selama satu bulan lagi sejak Minggu (21/7) tengah malam waktu setempat.

Lebih dari 100 orang berhasil ditangkap setelah terjadinya insiden mematikan itu.

[Gambas:Video CNN] (ajw/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER