Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Sri Lanka kembali memperpanjang status darurat nasional di negara itu pada Senin (22/7). Dengan keputusan ini masa darurat nasional sudah memasuki bulan keempat selepas aksi teror
bom saat Paskah pada 21 April lalu.
Menurut laporan resmi pemerintah, Presiden Maithripala Sirisena menerbitkan perintah memperpanjang masa darurat nasional selama satu bulan lagi sejak Minggu (21/7) tengah malam waktu setempat.
"Demi kepentingan keamanan umum, mempertahankan persediaan dan pelayanan yang penting bagi kehidupan masyarakat," kata Sirisena seperti dilansir
AFP, Selasa (23/7).
Dalam undang-undang tersebut, militer dan polisi berhak melakukan menahan dan menginterogasi orang-orang yang dicurigai tanpa melalui aturan hukum semestinya. Sementara itu, lebih dari 100 orang berhasil ditangkap setelah terjadinya insiden pengeboman yang dilakukan oleh kelompok Jemaah Tauhid Nasional (NTJ), yang diduga tunduk kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aparat melaporkan ancaman serangan lanjutan hingga kini telah berhasil dibendung. Sedangkan, militer juga telah membongkar sebagian besar jejaring teror yang terhubung dengan serangan bom Paskah yang terjadi April lalu. Namun, operasi masih terus berlangsung guna menemukan tersangka lain yang masih tersisa.
[Gambas:Video CNN]Pada Mei lalu Presiden Sirisena juga mengatakan kepada sejumlah diplomat asing bahwa dia berencana untuk mencabut status darurat nasional ketika kondisi keamanan Sri Lanka telah pulih.
Insiden bom bunuh diri itu menewaskan lebih dari 250 orang, termasuk warga asing serta melukai lebih dari 500 orang.
(ajw/ayp)