Warga El Paso Tolak Kedatangan Donald Trump

CNN Indonesia
Rabu, 07 Agu 2019 02:52 WIB
Rencana Presiden Donald Trump ke El Paso, lokasi penembakan massal, ditentang oleh warga setempat yang yakin Trump adalah sebab masalah itu terjadi.
Rencana Presiden Donald Trump ke El Paso, lokasi penembakan massal, ditentang oleh warga setempat yang yakin Trump adalah sebab masalah itu terjadi. (REUTERS/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penduduk di El Paso meminta kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menjauh dari mereka, setelah pidato yang bernuansa anti-imigran terkait dengan insiden penembakan massal yang menewaskan 31 orang.

Trump dijadwalkan untuk berkunjung ke kawasan kejadian pada Rabu (7/8) ke kota pinggiran Texas tersebut serta ke Dayton, Ohio, lokasi penembakan massal kedua terjadi dan menewaskan sembilan orang.

Sebelumnya Presiden meminta kepada masyarakat Amerika Serikat untuk mengutuk kefanatikan namun pidatonya itu bertolak belakang dengan riwayat kicauan Trump yang bernada rasisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden, yang menciptakan kebencian yang memungkinkan tragedi Sabtu itu terjadi, tidak seharusnya datang ke El Paso," kata mantan anggota kongres dari Demokrat yang tumbuh di kota tersebut, Beto O'Rourke.


"Kami tidak bunuh lebih banyak perpecahan. Kami butuh sembuh. Dia tidak diterima di sini," lanjutnya.

Sebelum melakukan penyerangan, pelaku diketahui sempat mengunggah pernyataan yang bersifat rasis, yaitu "berusaha melawan invasi kaum hispanik [Amerika Latin] di Texas,"

Para kritikus kemudian merujuk kalimat tersebut dengan yang sering diujarkan oleh Trump, yaitu ia sering menggambarkan kelompok imigran hispanik sebagai bagian dari "invasi".

Trump juga menyebut orang-orang Meksiko dan Amerika Tengah sebagai penjahat, anggota geng, dan pemerkosa.

Bukan hanya O'Rourke yang mengkritik kedatangan Trump. Anggota kongres El Paso, Veronica Escobar juga melakukan hal serupa.

Ia mendesak Trump untuk mempertimbangkan fakta bahwa kalimat yang Presiden AS ucapkan dan tindakannya turut andil dalam insiden ini.


"Dari perspektif saya, dia tidak diterima di sini," kata Escobar kepada MSNBC. "Dia tidak seharusnya datang ketika kami masih berduka,"

Di sisi lain, Walikota El Paso Dee Margo mengatakan dirinya akan tetap menyambut Trump karena sudah menjadi tugasnya.

Penasihat Presiden, Kellyanne Conway menuduh Partai Demokrat telah mempolitisasi momen ketakutan ini ketika Trump disebutnya sedang berusaha "membawa negara bersatu, menyembuhkan negara,"

Conway pun didukung oleh ketua Partai Demokrat wilayah El Paso, Adolpho Telles yang turut mendukung kedatangan Trump. Namun ia sendiri mengatakan kepada CNN bahwa Trump butuh berhati-hati atas ucapannya.

Masyarakat El Paso juga mengatakan kepada AFP bahwa mereka takut atas bangkitnya nasionalisme kulit putih dan mengatakan Trump adalah bagian dari masalah ini.

"Saya jelas menyalahkan presiden. Karena dirinya yang memulai retorika itu, kebencian yang dia lempar ke orang-orang yang berbeda warna kulit dengannya. Dia sama sekali tidak baik," kata Silvia Rios.

[Gambas:Video CNN] (afp/end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER