Didesak Tak Dukung Maduro, China Sebut AS 'Bully' Venezuela

CNN Indonesia
Kamis, 08 Agu 2019 09:37 WIB
China menganggap AS mem-bully atau merundung Venezuela karena terus mengintimidasi negara di Amerika Selatan itu demi menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.
Jubir Kemlu China, Hua Chunying, mengatakan bahwa negaranya menganggap bully atau merundung Venezuela karena terus mengintimidasi negara di Amerika Selatan itu demi menggulingkan Presiden Nicolas Maduro. (Reuters/Jason Lee)
Jakarta, CNN Indonesia -- China menganggap Amerika Serikat mem-bully atau merundung Venezuela karena terus menekan dan mengintimidasi negara di Amerika Selatan itu demi menggulingkan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

"China mendesak AS untuk membiarkan rakyat Venezuela menentukan masa depan mereka sendiri dan segera menghentikan tindakan perundungan menekan negara-negara lain di setiap kesempatan," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, Jumat (8/8).

Huan menyampaikan pernyataan ini setelah Penasihat Keamanan Nasional Presiden Donald Trump, John Bolton, menuntut China dan Rusia untuk berhenti mendukung dan berhubungan bisnis dengan rezim Maduro.
Desakan itu diutarakan Bolton saat menghadiri pertemuan Lima Group yang terdiri dari 60 negara. Mayoritas anggota mendukung Juan Guaido, pemimpin oposisi Venezuela yang mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pada Januari lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan negara itu berkumpul untuk mendiskusikan cara mengeluarkan Venezuela dari krisis berkepanjangan.

Dalam rapat, Bolton mengatakan bahwa dukungan China dan Rusia bagi Maduro "tidak bisa ditoleransi."
Desakan itu muncul setelah Trump membekukan seluruh aset pemerintah Venezuela di AS pada pekan ini.

"Pernyataan Bolton adalah bentuk campur tangan sembrono dalam urusan internal Venezuela," kata Hua seperti dikutip AFP.

China dan Rusia memang dua dari sejumlah negara yang masih mendukung kepemimpinan Maduro di Venezuela.

[Gambas:Video CNN]

Beijing, yang memiliki hubungan dekat dengan Maduro, telah berulang kali memperingatkan Washington untuk tidak mencampuri urusan domestik Venezuela.

Sementara itu, AS menjadi negara pertama yang mengakui kepemimpinan Guaido di Venezuela. Langkah itu disusul hampir 50 negara lainnya.

Para negara pendukung Guaido menganggap kepemimpinan Maduro tidak sah karena berdasarkan pemilu yang penuh dengan kecurangan. (rds/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER