Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Pakistan mengumumkan melarang penayangan semua film
India, atau kerap dikenal dengan julukan
Bollywood, di bioskop seluruh negeri pada Kamis (7/8) kemarin. Penyebabnya adalah ketegangan antara kedua negara meningkat sejak pekan lalu terkait perebutan wilayah
Kashmir.
"Tidak ada film India yang akan ditayangkan di bioskop manapun di Pakistan. Segala drama, film, dan konten-konten India secara menyeluruh akan dilarang di Pakistan," ujar penasihat Perdana Menteri Pakistan, Firdous Ashiq Awan dalam sebuah kicauan di Twitter, seperti dilansir
Russia Today, Jumat (9/8).
Sejumlah film Bollywood yang dilarang di Pakistan, di antaranya 'Raazi,' 'Aiyyari,' dan 'Parmanu: The Story Of Pokhran' yang dianggap pemerintah setempat mengandung muatan politis. Sementara, film berjudul 'Mulk' juga ikut dilarang karena menggambarkan kaum Muslim di India.
Langkah ini diterapkan Pakistan setelah India memutuskan mencabut pasal 370 yang memberikan status khusus kepada kawasan Jammu dan Kashmir. Aturan itu sebelumnya membolehkan pemerintah daerah otonomi Kashmir membuat undang-undang terpisah, bendera, serta hak-hak khusus lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah kerugian Pakistan sendiri," kata sutradara asal India sekaligus penasihat Federasi Pekerja Perfilman India, Ashoke Pandit.
"Tidak ada pengaruh apapun jika warga Pakistan menonton film kami atau tidak. Saya pikir keamanan dalam suatu negara merupakan hal terpenting. Apakah film kami dirilis di sana atau tidak, itu tidak ada kaitannya. Kami memiliki persoalan yang jelas di depan kami," ujar Pandit.
Ini bukan pertama kalinya Pakistan melarang film-film India ditayangkan di negaranya. Pakistan sendiri menggunakan langkah ini untuk memberi tekanan diplomatik kepada negara tetangganya itu.
Ketegangan kedua negara meningkat sejak pekan lalu. Pakistan menuding India melepaskan bom klaster yang menewaskan dua orang di Kashmir.
Sejak merdeka dari Inggris pada 1947, wilayah Kashmir dibagi dua untuk India dan Pakistan. Namun, kedua negara hingga kini bertarung untuk memperebutkan keseluruhan wilayah Kashmir.
[Gambas:Video CNN]Bahkan China juga ikut memperebutkan kawasan dataran tinggi itu.
(ajw/ayp)