Jakarta, CNN Indonesia -- China memperingatkan Inggris agar tak campur tangan atas Hong Kong. Hal ini diungkap China setelah Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menyerukan penyelidikan independen atas aksi protes di bekas koloninya, Hong Kong.
Raab menyerukan penyelidikan independen atas aksi protes yang kerap terjadi di Hong Kong, Jumat (9/8). Hal ini dilakukan setelah melakukan panggilan telepon dengan pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, seperti disampaikan Kementerian Luar Negeri Inggis di London dalam sebuah pernyataan.
"Sebuah kesalahan bagi pemerintah Inggris yang langsung menelepon Kepala Eksekutif Hong Kong untuk memberikan tekanan," kata juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak China mendesak Inggris dengan serius untuk menghentikan campur tangannya dalam urusan dalam negeri China dan berhenti membuat tuduhan acak dan menghasut di Hong Kong," katanya, seraya menambahkan bahwa Hong Kong tidak lagi menjadi koloni Inggris dan Inggris tidak memiliki hak pengawasan.
Hong Kong telah dilanda oleh protes anti-pemerintah yang sering keras selama sembilan minggu terakhir, dalam krisis politik terdalam untuk wilayah tersebut sejak dikembalikan dari Inggris ke pemerintahan Cina pada tahun 1997, yang menimbulkan tantangan serius bagi pemerintah pusat di Beijing.
Aksi protes ini dilakukan terkait dengan meluasnya kemarahan warga karena makin berkurangnya kebebasan yang dirasakan warga Hong Kong, seperti dilansir
AFP.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan Raab telah mengutuk kekerasan di Hong Kong tetapi menekankan hak untuk protes damai.
(eks/eks)