Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah penumpang pesawat yang terjebak di Bandara Internasional
Hong Kong menyatakan dukungan untuk para pengunjuk rasa meski penerbangan mereka dibatalkan akibat
demonstrasi.
Seorang penumpang pesawat yang terkena dampak demo, Mag Mak, menuturkan pesawatnya dari Dubai menuju Hong Kong terpaksa ditunda selama lima jam akibat penutupan bandara kemarin.
Walau begitu, Mag Mak mengatakan dia tetap mendukung demonstrasi yang telah berlangsung selama 10 pekan berturut-turut ini.
"Situasi ini mungkin mempengaruhi saya, tapi saya tahu betul apa yang sedang mereka lakukan dan saya mendukung mereka. Jadi ini tidak masalah," kata Mag Mak, seorang pegawai lembaga periklanan kepada
AFP, Selasa (13/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian berkata, "Pemerintah (Hong Kong) sangat tidak berguna seperti sampah dan mereka tidak melakukan apa-apa untuk merespons para pedemo."
Hal serupa diutarakan Frank Filser. Dia masih berjuang memesan kembali penerbangannya menuju Jerman setelah perjalanannya ikut dibatalkan kemarin. Meski sejumlah penerbangan sudah beroperasi kembali, hampir seluruh kursi habis terpesan.
Terlepas dari kesusahan yang ia alami, Filser tetap mengungkapkan rasa simpatinya terhadap para pedemo.
"Mereka berjuang untuk Hong Kong dan itu pandangan mereka. Saya bisa kembali ke Jerman kapan saja, tapi bagaimana dengan nasib orang-orang yang tumbuh di sini? Ini adalah rumah mereka," kata pria 53 tahun itu.
Seorang penumpang pesawat lainnya yang terjebak, Tibor, juga menyatakan dukungan terhadap para demonstran.
Menurutnya "sangat frustrasi untuk hidup di lingkungan masyarakat yang di mana pemerintahnya tidak mau berdialog dengan warganya."
[Gambas:Video CNN]Meski begitu, beberapa penumpang lainnya tetap mengeluh terkait demonstrasi kemarin. Win Au-yeung mengatakan unjuk rasa adalah hal yang wajar dilakukan warga tapi seharusnya tidak merugikan orang lain.
Unjuk rasa kemarin membuat jadwal perjalanannya Win dan keluarganya ke Korea Selatan berantakan. Win datang ke Hong Kong untuk menjemput sang ibu sebelum terbang bersama-sama ke Negeri Ginseng.
"Mereka (warga Hong Kong) bisa melakukan apa saja yang mereka mau tapi jangan merugikan orang lain," ucapnya.
Sementara itu, tabloid China, Global Times, mengunggah video yang memperlihatkan seorang turis Australia marah kepada demonstran muda.
"Pergi sana cari kerja!" teriak turis tersebut.
(rds/has)