Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Imran Khan mengunjungi wilayah
Kashmir bagian
Pakistan di hari kemerdekaan negaranya hari ini ini, Rabu (14/8).
AFP melaporkan lawatan Khan berlangsung ketika relasi Pakistan-India kembali memanas menyusul keputusan PM Narendra Modi mencabut status otonomi Kashmir.
Wilayah itu masih menjadi rebutan kedua negara selama beberapa dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakistan mengecam keras keputusan India soal pencabutan status otonomi itu yang selama tujuh dekade terakhir memberi kewenangan otoritas Kashmir untuk membentuk aturan hukum sendiri.
[Gambas:Video CNN]"Hari Kemerdekaan ini menjadi kesempatan berbagi kebahagiaan, namun kami ikut sedih dengan keadaan yang dialami saudara-saudara kami di Jammu dan Kashmir yang menjadi korban penindasan pemerintah India," ujar Khan kepada
Reuters.
"Saya yakinkan mereka bahwa kami bersamanya," ujar dia.
Khan bahkan telah mengusir duta besar India di Islamabad dan menarik perwakilan tertingginya di New Delhi sebagai protes terhadap India.
Pakistan bahkan meminta dukungan Indonesia, Polandia, dan China untuk membawa isu Kashmir ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tak cukup protes melalui jalur politik, Pakistan melarang penayangan film Bollywood di bioskop seluruh negeri. Layanan kereta api Pakistan menuju India juga ditutup sementara waktu.
Pekan lalu, Modi memutuskan mencabut status otonomi Kashmir setelah bentrokan antara militernya dan kelompok militan kembali terjadi di wilayah itu pada akhir Juli lalu. Bentrokan tersebut menewaskan empat aparat India dan tiga militan.
India bahkan menetapkan jam malam dan membatasi pergerakan warga di Kashmir. Akses internet dan telepon juga dibatasi di wilayah itu.
India dan Pakistan saling berperang terkait wilayah Kashmir sejak merdeka dari penjajahan Inggris pada 1947. Mereka berperang untuk ketiga kalinya pada Februari setelah serangan kelompok militan dari Pakistan terhadap kepolisian India yang menyebabkan perang antar keduanya.
(rds/fls/dea)