Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan penangguhan pengiriman tenaga kerja (
TKI) ke
Hong Kong jika situasi di wilayah itu terus memburuk akibat
demonstrasi besar-besaran yang kerap berakhir rusuh.
"Ya, itu masuk pertimbangan kita, situasi di Hong Kong kan sangat fluid," ujar pelaksana harian Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Joedha Nugraha, ketika ditanya soal kemungkinan penangguhan pengiriman TKI ke Hong Kong, usai jumpa pers di Jakarta, Kamis (15/8).
Pelaksana tugas juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, juga mengakui bahwa pemerintah masih terus mendiskusikan masalah pengiriman TKI ke Hong Kong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenai masalah pengiriman TKI ke Hong Kong memang ada diskusi bersifat lintas kementerian dan lembaga," ucap Teuku dalam jumpa pers.
Hong Kong merupakan salah satu tempat favorit TKI untuk bekerja. Berdasarkan data Kemlu RI, terdapat 167 ribu TKI yang bekerja di Hong Kong hingga saat ini.
Teuku menuturkan rencana penangguhan ini masih akan terus dievaluasi. Ia mengatakan rencana tersebut akan diwujudkan jika Konsul Jenderal RI di Hong Kong merekomendasikan langkah serupa berdasarkan pertimbangan situasi dan kondisi di sana.
Pemerintah mempertimbangkan rencana tersebut setelah melihat situasi di Hong Kong yang semakin rusuh, terutama usai demonstrasi berhasil melumpuhkan Bandara Internasional Hong Kong selama dua hari sejak awal pekan ini.
Ribuan pedemo mengepung dua terminal bandara di Hong Kong hingga memaksa otoritas membatalkan seluruh penerbangan dari dan menuju Hong Kong pada Senin (13/8).
Meski bandara sempat beroperasi pada Selasa (13/8) pagi, otoritas kembali membatalkan penerbangan keberangkatan lantaran pedemo kembali berunjuk rasa hingga memblokade dua terminal keberangkatan.
Walau operasional bandara tersibuk kedelapan di dunia ini telah berangsur normal sejak kemarin, belum jelas demonstrasi akan berlangsung kembali di tempat itu atau tidak. Para pedemo sendiri berkeras bakal tetap berunjuk rasa hingga pemerintah memenuhi tuntutan mereka.
 Ribuan pedemo mengepung dua terminal bandara di Hong Kong hingga memaksa otoritas membatalkan seluruh penerbangan. (Reuters/Thomas Peter) |
Rangkaian demonstrasi ini bermula sejak awal Juni lalu yang dipicu oleh penolakan Rencana Undang-Undang Ekstradisi. Jutaan orang dilaporkan telah turun ke jalan sejak itu.
Sebagian besar unjuk rasa berujung ricuh hingga aparat harus menembakkan gas air mata dan melemparkan granat untuk memecah massa. Ratusan orang juga telah ditangkap akibat demo selama ini, di mana puluhan di antara mereka juga telah didakwa aparat.
Meski begitu, Joedha Nugraha memastikan seluruh WNI yang saat ini berada di Hong Kong dalam keadaan aman.
"Sejauh ini kondisi seluruh WNI di sana baik dan aman. Protes dan demonstrasi yang berlangsung kan berlangsung antara penduduk dan pemerintah setempat, jadi WNI bukan jadi objek atau subjek demo tersebut," kata Joedha.
[Gambas:Video CNN]Namun, Joedha mengimbau seluruh WNI di Hong Kong untuk tetap waspada dan menghindari tempat-tempat yang menjadi target aksi demonstrasi. Ia juga menegaskan WNI tidak boleh ikut serta aktivitas politik apa pun di sana yang dapat mengancam keamanan pribadi.
Selain itu, Joedha juga mengimbau seluruh WNI untuk menunda perjalanan ke Hong Kong untuk sementara waktu sampai situasi kembali kondusif.
Bagi WNI yang harus melaksanakan perjalanan ke Hong Kong dalam waktu dekat juga diminta untuk mencermati setiap perkembangan situasi di sana.
(rds/has)