Tolak Dialog Damai Korsel, Korut Kembali Luncurkan Rudal

CNN Indonesia
Jumat, 16 Agu 2019 19:04 WIB
Korea Utara kembali meluncurkan dua proyektil yang diduga rudal balistik jarak pendek ke perairan Laut Timur, Jumat (16/8).
Rudal Korea Utara. (KCNA via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara kembali meluncurkan dua proyektil yang diduga rudal balistik jarak pendek ke perairan Laut Timur, Jumat (16/8).

Militer Korea Selatan menyebut rudal itu diluncurkan dari wilayah kota Tongchon dan terbang sejauh 230 kilometer sebelum jatuh ke laut.


Dilansir dari AFP, serangan keenam dalam sebulan terakhir ini diluncurkan setelah Komite Perdamaian Korut menolak ajakan dialog perdamaian yang disampaikan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada pidato Hari Kebebasan kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un menggambarkan tes itu sebagai "peringatan serius" bagi Korea Selatan.

[Gambas:Video CNN]

Korut menyebut Moon "kurang ajar" karena berharap pembicaraan reunifikasi berlanjut sedangkan latihan militer gabungan Korsel dan Amerika Serikat masih berjalan.

"Pidatonya layak disebut 'pidato peringatan bodoh'. Kami tidak lagi punya hal yang harus dibicarakan dengan pihak Korsel atau terpikir duduk bersama mereka lagi," ujarnya.

Korsel melalui Kementerian Unifikasi membalas komentar Korut, dan menganggapnya "tidak konsisten" dengan semangat antar Korea termasuk Deklarasi Panmunjom yang ditandatangani April tahun lalu.


"Kami ingin memperjelas komentar-komentar tersebut tidak membantu meningkatkan hubungan antar Korea," kata salah satu pejabat.

Empat tes rudal sebelumnya dilakukan atas respons mulainya latihan militer gabungan Korsel dan AS yang disimulasikan melalui komputer di Semenanjung Korea pada Selasa lalu.

Kim Jong-un, dikutip KCNA, mengatakan peluncuran tersebut sebagai "peringatan keras terhadap latihan militer gabungan yang sedang berlangsung".


Dua hari setelah tes rudal, Presiden AS Donald Trump menerima surat tiga halaman dari Kim yang menentang latihan militer gabungan. Trump hanya merespons dengan keinginan pertemuan tingkat tinggi dengan Korut. (fls/dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER