Kim Jong-un Pimpin Langsung Uji Coba Senjata Baru Korut

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Agu 2019 12:20 WIB
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, memimpin langsung uji coba 'senjata baru' pada Sabtu (17/8).
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, memantau langsung uji coba 'senjata baru' pada Sabtu (17/8). (KCNA via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, memimpin langsung uji coba "senjata baru" pada Sabtu (17/8).

"Selongsong Juche ditembakkan, disaksikan langsung oleh pemimpin tertinggi," demikian laporan kantor berita Korut, KCNA.

Melalui pemberitaan itu, pemerintah Korut melaporkan bahwa uji coba senjata baru itu berjalan sempurna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Uji coba ini membantu pembangunan landasan kepercayaan diri yang lebih besar pada sistem senjata tersebut," bunyi pemberitaan KCNA sebagaimana dikutip AFP.
Namun, KCNA tak menjabarkan lebih lanjut nama senjata dan spesifikasinya.

Uji coba ini dilakukan hanya berselang sehari setelah Korut juga meluncurkan dua proyektil yang diduga merupakan rudal balistik jarak menengah.

Sebelumnya, Korut juga menembakkan sejumlah peluru kendali yang memicu peningkatan ketegangan di kawasan, membuat sejumlah pihak khawatir akan kelanjutan negosiasi denuklirisasi.
Korut sendiri tetap membuka pintu negosiasi perlucutan senjata nuklir dengan Amerika Serikat yang sampai saat ini masih mandek.

Namun, Korut mengancam bakal terus melakukan uji coba nuklir jika AS dan Korsel tak menghentikan latihan militer gabungan.

Menurut Korut, perundingan denuklirisasi tak dapat berjalan beriringan dengan latihan militer. Selama ini, Korut menganggap latihan gabungan AS-Korsel tersebut sebagai upaya untuk menginvasi negaranya.

Setelah pertemuan pertama Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump di Singapura tahun lalu, AS sempat menghentikan latihan militer dengan Korsel agar perundingan berjalan mulus.

[Gambas:Video CNN]

Meski demikian, sejak pertemuan pertama itu, hubungan AS dan Korut terus mengalami pasang surut. Relasi kian terpuruk setelah pertemuan kedua Kim dan Trump di Hanoi berakhir tanpa kesepakatan apa pun.

Di tengah ketidakpastian tersebut, Trump tetap ingin menghidupkan perundingan. Ia pun mengajak Kim bertemu di perbatasan Korsel dan Korut pada akhir Juni lalu.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin sepakat melanjutkan perundingan denuklirisasi. Namun kemudian, AS tetap menggelar latihan gabungan dengan Korsel. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER