Kapal Tanker Iran yang Sempat Disita Inggris Kembali Berlayar

CNN Indonesia
Senin, 19 Agu 2019 10:44 WIB
Kapal tanker Iran, Grace 1, kembali berlayar setelah disita oleh angkatan laut Inggris di perairan Gibraltar pada 4 Juli lalu, Minggu (18/8).
Kapal tanker Iran, Grace 1, kembali berlayar setelah disita oleh angkatan laut Inggris di perairan Gibraltar pada 4 Juli lalu, Minggu (18/8). (Reuters/Jon Nazca)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapal tanker Iran, Grace 1, kembali berlayar setelah disita oleh angkatan laut Inggris di perairan Gibraltar pada 4 Juli lalu, Minggu (18/8).

Berdasarkan situs Marine Traffic, kapal supertanker itu terlihat meninggalkan Gibraltar pada Minggu malam dan berlayar menuju selatan.

Namun, kapal tersebut terlihat berbelok ke arah timur pada Senin (19/8) pagi. Hingga kini, belum jelas tujuan akhir Grace 1.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas angkatan laut Inggris juga belum mengonfirmasi kepergian Grace 1.
Gibraltar menyita Grace 1 pada 4 Juli lalu karena diduga akan digunakan untuk mengangkut minyak ke Suriah, sebuah langkah yang melanggar sanksi Uni Eropa.

Setelah sebulan lebih disita, seorang hakim Gibraltar memerintahkan pembebasan Grace 1 pada pekan lalu.

Gibraltar menuturkan keputusan membebaskan Grace 1 dilakukan setelah pihaknya menerima jaminan dari pemerintah Iran bahwa kapal tanker itu tidak berlayar menuju negara mana pun yang menjadi subjek sanksi Uni Eropa.
Dikutip AFP, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat memprotes pembebasan Grace 1. Di menit-menit terakhir pembebasan Grace 1, AS meminta Gibraltar untuk menahan kapal tersebut.

Washington menuduh Grace 1 mendukung pengiriman ilegal yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Iran, Pasukan Garda Revolusi, ke Suriah.

AS selama ini menganggap Pasukan Garda Revolusi sebagai kelompok teroris. Mereka pun mengancam tidak akan memberikan visa kepada awak kapal tanker itu.

[Gambas:Video CNN]

Namun, pihak Gibraltar menolak permintaan AS. Pulau di selatan Spanyol itu menyatakan tak bisa mengeluarkan perintah penahanan Grace 1 karena sanksi AS kepada Iran tidak berlaku di Uni Eropa.

Sementara itu, Iran sendiri sudah menjamin kapal itu tidak akan berlayar ke Suriah. Namun, Iran membantah mereka memberikan jaminan itu agar Grace 1 bisa dibebaskan.

"Iran tidak memberikan jaminan Grace 1 tidak akan ke Suriah hanya agar kapal itu dibebaskan," ucap juru bicara Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, seperti dikutip kantor berita Iran. (rds/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER