Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang gadis cilik di Detroit,
Amerika Serikat tewas dibantai oleh tiga ekor
anjing jenis pit bull saat sedang bermain di lingkungan sekitar rumahnya.
Insiden tragis yang dialami bocah bernama Emma Hernandez itu terjadi pada Senin kemarin.
Dikutip dari
CNN, tetangga korban yang melihat kejadian sempat berusaha menolong. Saksi mata menyebut tembakan juga dilepaskan ke arah anjing tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lari dan mengambil batu bata lalu melemparkannya ke arah anjing itu," kata Edward Cruz, saksi mata kepada
WXYZ, media yang berafiliasi pada
CNN.
"Mereka semua lari dan aku menghampiri gadis itu untuk memastikan dia baik-baik saja lalu aku berteriak minta tolong."
Tetangga lainnya, Deborah Golden mengaku mendengar teriakan dan melihat ada bekas gigitan di leher Emma. Golden dan ayah Emma langsung berlari untuk menolong bocah 9 tahun itu.
[Gambas:Video CNN]Mereka sempat memberikan nafas buatan atau CPR untuk menyelamatkan nyawa Emma.
"Aku melakukan CPR dan ayahnya memegang leher," kata Golden. Setelah itu mereka langsung melarikan Emma ke rumah sakit, namun nasib berkata lain. Bocah malang itu mengembuskan nafas terakhir akibat lukanya.
Keluarga Emma sangat terpukul dengan kejadian ini. Bibi korban, Claudia Stapleton menyayangkan Emma meninggal dengan cara seperti ini.
"Ini adalah lingkungannya. Dia seharusnya bebas melakukan apa yang selayaknya dilakukan anak-anak. Mereka tidak perlu takut berada di lingkungan mereka sendiri," kata Claudia Stapleton. "Kejadian ini sangat menyakitkan."
Cpt. Russell Solano, dari Departemen Kepolisian Detroit juga turut berduka atas meninggalnya Emma. "Sulit bagiku untuk tidak menangis," kata Solano.
Pemilik ketiga anjing itu kini ditahan. Namun polisi tidak mengatakan bahwa pria 33 tahun telah menerima dakwaan. Jaksa Wayne County mengaku belum menerima surat pemberitahuan dari polisi.
Tiga anjing tersebut dibawa ke Detroit Animal Care and Control untuk diperiksa. "Karena beratnya kasus ini, sangat mungkin anjing-anjing itu akan disuntik mati," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.
(dea/dea)