Akui Serang Suriah, Israel Antisipasi 'Drone Pembunuh' Iran

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 26 Agu 2019 03:47 WIB
Israel mengakui menyerang salah satu unit Garda Revolusi Iran di Suriah yang diklaim hendak menyerang negaranya dengan menggunakan drone pembunuh.
Ilustrasi serangan udara. (REUTERS/Omar Sanadiki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Israel mengakui melakukan serangan udara terhadap salah satu unit Garda Revolusi Iran di Suriah. Hal ini diklaim sebagai antisipasi terhadap serangan yang menggunakan drone atau pesawat nirawak milik Teheran.

Dikutip dari Reuters, juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan serangan itu bermula dari temuan pihaknya terkait keberadaan 'drone pembunuh' yang diduga milik pasukan Garda Revolusi Iran.

Drone yang disebut bisa menghantam sasaran dengan sangat akurat itu, kata dia, dipersenjatai dengan beberapa kilogram bahan peledak gagal. Pesawat-pesawat nirawak itu rencananya akan diluncurkan secara bersamaan dengan sasaran di Israel utara pada Kamis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel kemudian memperlihatkan rekaman hitam-putih buram diklaim memperlihatkan para operator dari Iran di dekat tempat peluncuran drone itu, pada Kamis.

Dalam rekaman itu, empat orang terlihat berjalan di area terbuka. Salah satunya membawa benda yang diidentifikasi militer sebagai pesawat nirawak.

Ilustrasi pesawat nirawak.Ilustrasi pesawat nirawak alias drone. (Lucas Jackson)
Conricus mengatakan drone itu, bersama para operator Iran, telah tiba di bandara Damaskus, Suriah, dari Iran beberapa pekan lalu. Senjata itu kemudian dibawa ke sebuah kompleks yang dikendalikan Pasukan Quds Iran di sebuah desa di sebelah tenggara kota.

Diketahui, Pasukan elite Quds merupakan unit Garda Revolusi Iran di luar negeri.

Conricus sendiri tidak mengungkapkan tindakan apa yang diambil Israel pada saat menemukan drone-drone pembunuh itu.

Israel, kata dia, kemudian melakukan serangan pada Sabtu (24/8), setelah mengetahui bahwa upaya lain untuk meluncurkan drone sudah dekat. Pesawat Israel, kata Conricus, kemudian disebut menerjang "Pasukan Quds Iran dan milisi Syiah yang sedang bersiap untuk rencana serangan yang menargetkan tempat-tempat di Israel dari dalam wilayah Suriah selama beberapa hari terakhir".

Conricus mengatakan dampak serangan Israel ke Damasuks itu sangat signifikan. Pasukan Israel di utara, katanya, pun sudah siaga untuk mendapat pembalasan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan serangan pihaknya itu menunjukkan bahwa Iran tak kebal terhadap serangan pihaknya.


"Iran tidak memiliki kekebalan di mana pun. Pasukan kami beroperasi di setiap sektor melawan agresi Iran. Jika seseorang bangkit untuk membunuh Anda, bunuh dia terlebih dahulu," kicaunya melalui akun Twitter-nya, Sabtu (24/8).

Ia pun memperingatkan Suriah atau negara manapun yang jadi basis peluncuran serangan terhadap Israel.

"Setiap negara yang memungkinkan wilayahnya digunakan untuk serangan terhadap Israel akan menghadapi konsekuensinya, dan saya ulangi, negara itu akan menghadapi konsekuensinya," cetus Netanyahu,

Dalam pembicaraan teleponnya dengan Netanyahu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan Washington mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh Garda Revolusi Iran.

"Menlu dan perdana menteri membahas bagaimana Iran memanfaatkan kedudukannya di Suriah untuk mengancam Israel dan tetangganya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan.

Seorang pemantau perang mengatakan bahwa serangan Israel itu membuat dua anggota milisi Lebanon yang didukung oleh Teheran-Hizbullah dan seorang warga Iran tewas.

President Bashar al-Assad and Hezbollah leader Sayyed Hassan Nasrallah Foto Presiden Suriah Bashar al-Assad and pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. (REUTERS/Ali Hashisho)
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dua warga Lebanon tewas dalam serangan yang disebutnya menargetkan posisi Hizbullah itu.

Media pemerintah Suriah mengatakan pertahanan udara Suriah mencegat "target musuh" di atas Damaskus, pada Sabtu (24/8) malam.

Saksi mata di Damaskus mengatakan mereka mendengar dan melihat ledakan di langit.

Tentara Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "mayoritas rudal Israel dihancurkan sebelum mencapai targetnya."

[Gambas:Video CNN] (arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER