Inggris Sumbang Rp174 M untuk Tangani Kebakaran Hutan Amazon

CNN Indonesia
Senin, 26 Agu 2019 16:48 WIB
Pemerintah Inggris menyatakan bakal menyumbang Rp174,5 miliar untuk membantu penanganan kebakaran hutan Amazon di Brasil.
Ilustrasi kebakaran Hutan Amazon. (REUTERS/Ueslei Marcelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Inggris menyatakan bakal menyumbang GBP10 juta (sekitar Rp174,5 miliar) untuk membantu penanganan kebakaran dan memulihkan kondisi hutan Amazon di Brasil. Peristiwa itu menarik perhatian dunia dan membuat Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, diberondong cemoohan karena dianggap bertanggung jawab.

"Dalam sepekan ini kita melihat hutan tropis Amazon terbakar, dan kita tidak bisa mengelak dari kenyataan turut merusak alam," kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Biarritz, Perancis, seperti dilansir AFP, Senin (26/8).
Menurut Johnson, peristiwa ini seharusnya menjadi cambuk supaya masyarakat dunia ikut turun tangan menangani permasalahan lingkungan.

"Kita tidak bisa menghentikan perubahan iklim tanpa melindungi lingkungan, dan kita tidak bisa mengembalikan kondisi alam tanpa menangkal perubahan iklim," ujar Johnson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengumpulan sumbangan itu digagas oleh Presiden Perancis, Emmanuel Macron, di sela-sela KTT G7. Dia menyatakan bakal membantu negara-negara yang mengalami kebakaran hutan dan lahan.
Akan tetapi, langkah Macron memasukkan pembahasan kebakaran hutan Amazon malah membuat Bolsonaro murka. Bolsonaro beralasan menolak campur tangan asing dan menganggap langkah Macron sebagai bentuk warisan mental penjajah.

Sekitar 60 persen hutan tropis Amazon memang berada di Brasil. Sisanya masuk ke dalam wilayah Bolivia, Kolombia, Ekuador, Guyana, Guyana Perancis, Peru, Suriname dan Venezuela.

[Gambas:Video CNN]

Presiden Bolivia Evo Morales mengaku akan menerima bantuan internasional untuk memerangi kebakaran hutan yang mengamuk di bagian tenggara negara itu serta menangguhkan kampanye pilpresnya demi menangani krisis. (ayp/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER