Oposisi Inggris Bakal Lawan Boris Johnson soal Brexit

CNN Indonesia
Rabu, 28 Agu 2019 09:32 WIB
Kelompok oposisi Inggris menyatakan bakal bekerja sama untuk menghambat keluarnya negara itu dari Uni Eropa (Brexit) tanpa kesepakatan.
Ketua Partai Buruh Inggris, Jeremy Corbyn. (REUTERS/Neil Hall)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok oposisi Inggris menyatakan bakal bekerja sama untuk menghambat keluarnya negara itu dari Uni Eropa tanpa kesepakatan (no deal Brexit). Mereka berencana untuk membuat undang-undang baru atau melakukan pemungutan suara untuk memakzulkan pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Boris Johnson.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (27/8), parlemen Inggris menyatakan sedang mempersiapkan strategi untuk melawan Johnson menjelang keputusan Brexit. Mereka akan kembali berkegiatan setelah jeda libur musim panas pada pekan depan.
Kelompok oposisi Inggris yang dipimpin Ketua Partai Buruh, Jeremy Corbyn, sudah menggelar dialog dengan Partai Nasional Skotlandia, Partai Liberal Demokrat, Partai Hijau, dan Kelompok Mandiri untuk Perubahan pada hari ini. Mereka menyusun rencana untuk menghalangi niat Johnson supaya Inggris tetap keluar dari Uni Eropa dengan atau tanpa kesepakatan.

"Para perwakilan yang hadir sepakat terhadap desakan pentingnya untuk mencari cara mencegah Brexit tanpa kesepakatan secara bersama-sama, termasuk kemungkinan untuk meloloskan aturan baru atau menyatakan tidak percaya terhadap pemerintah," demikian isi pernyataan bersama kelompok oposisi Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika hal ini terjadi, dikhawatirkan proses pembahasan Brexit yang menemui jalan buntu seperti di era mantan perdana menteri Theresa May bisa terulang. Saat itu May dan parlemen sama sekali tidak menemukan solusi, hingga akhirnya politikus Partai Konservatif itu mengundurkan diri dari jabatannya.
Penentang yang tidak setuju Brexit tanpa kesepakatan mengatakan itu akan menjadi bencana bagi Inggris. Padahal Johnson menyatakan tidak ingin bernasib sama seperti May.

"Kita akan tetap meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober, karena itu adalah pilihan rakyat," kata Johnson.

Sejak resmi menjabat sebagai PM Inggris, Johnson juga enggan berdiskusi dengan pemimpin Uni Eropa terkait negosiasi Brexit sampai blok tersebut mau melakukan perundingan ulang.

[Gambas:Video CNN]

Keengganan Johnson itu memperkuat kemungkinan Inggris akan keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun. (ayp/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER