Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Brasil Jair Bolsonaro menetapkan syarat untuk menerima bantuan dana
negara G7 dalam mengatasi masalah
kebakaran Hutan Amazon. Syarat itu adalah ditariknya ejekan yang dilontarkan Presiden Prancis
Emmanuel Macron untuknya.
Pernyataan itu muncul di tengah 'perang kata-kata' antara Bolsonaro dan Macron. Keduanya terlibat adu kata-kata sejak beberapa hari terakhir.
"Macron harus menarik hinaan yang dilontarkannya untuk saya," ujar Bolsonaro kepada wartawan, melansir
AFP, Selasa (27/8). Jika Macron menarik kata-katanya, Bolsonaro membuka diri untuk diskusi penanganan kebakaran Hutan Amazon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Senin lalu, Macron mengutuk komentar Bolsonaro tentang sang istri, Brigitte. Macron menyebut bahwa Bolsonaro sangat lah kasar.
Tak lama, Bolsonaro pun menuduh Macron memperlakukan Brasil seperti sebuah 'koloni atau tanah tak bertuan'.
Namun, beberapa jam sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Brasil, Onyx Lorenzoni, menolak bantuan yang diberikan oleh negara-negara G7. "Uang-uang tersebut rasanya jauh lebih relevan jika digunakan untuk reboisasi atau penanaman pohon di Eropa," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, para pemimpin negara G7 sepakat untuk menggelontorkan dana senilai US$22 juta untuk membantu mengatasi kebakaran Hutan Amazon. Kesepakatan itu terbentuk dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Biarritz, Prancis.
Sastrawan asal Brasil, Paulo Coelho, turut berkomentar atas perseteruan yang terjadi antara Bolsonaro dan Macron.
"Ketika Amazon terbakar, mereka tidak memiliki argumen, kecuali saling menghina, menyangkal, mengatakan apa pun untuk menghindari tanggung jawab," ujarnya.
Angka resmi terbaru menunjukkan sebanyak 1.659 titik kebakaran baru ditemukan sepanjang Minggu (25/8) hingga Senin (26/8). Angka ini menambah rekor jumlah kebakaran di Brasil pada tahun 2019 menjadi 82.225.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)