Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Malaysia terpaksa menjatah aliran air bagi sekitar 150 warga di Johor karena saat ini Negeri Jiran sedang dilanda kekeringan.
Komisi Layanan Air Nasional (SPAN) menyatakan bahwa perusahaan penyedia air negara, Rainhill SAJ, harus melakukan penjatahan ini karena Malaysia sedang dilanda cuaca panas dan kekurangan hujan selama dua pekan belakangan.
Skema penjatahan ini akan berlaku selama satu bulan. Selama skema berlaku, SPAN akan mengalirkan air selama 36 jam. Setelah itu, aliran air akan diputus dalam 36 jam selanjutnya.
"Untuk memastikan pasokan air bersih tetap optimal di tengah sumber daya yang terbatas, Ranhill SAJ akan menyalurkan air untuk 36 jam, kemudian 36 jam selanjutnya tanpa pasokan air, selama satu bulan," demikian keterangan SPAN yang dikutip Channel NewsAsia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan ini diambil setelah pada akhir pekan lalu, Jimmy Puah Wee Tse selaku Ketua Komite Utilitas, Investasi, dan Perdagangan Internasional Johor mengatakan bahwa ketinggian air di bendungan Machap mencapai 14,45m, di bawah titik kritis yaitu 14,84m.
[Gambas:Video CNN]Menurutnya, bendungan itu sendiri harus menyalurkan air ke instalasi pengolahan air Simpang Renggam.
SPAN melaporkan bahwa saat ini sebenarnya bukan hanya Johor yang kekurangan pasokan air, tapi juga Lebam, Upper Layang, dan Pulai.
Namun, ketiga negara bagian itu masih mendapatkan pasokan air bersih dari bendungan-bendungan di sekitar daerah mereka.