
AS Jatuhkan Sanksi ke Iran soal Program Senjata Luar Angkasa
CNN Indonesia | Rabu, 04/09/2019 10:32 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap program luar angkasa Iran yang dianggap tanda bahwa Teheran tengah berupaya mengembangkan senjata rudal.
"Amerika Serikat tidak mengizinkan Iran menggunakan program peluncuran luar angkasa sebagai kedok untuk mengembangkan program rudal balistiknya," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan, Selasa (3/9).
"Upaya Iran untuk meluncurkan kendaraan peluncur luar angkasa menekankan urgensi terhadap ancaman (Iran)," ujarnya menambahkan.
Pompeo menuturkan sanksi baru AS itu diterapkan pada Badan Antariksa Iran dan dua pusat penelitian lainnya yaitu Pusat Penelitian Luar Angkasa Iran dan Austronautics Research Institute.
Dilansir AFP, di bawah perintah sanksi itu seluruh warga Amerika dilarang berhubungan dengan setiap pihak yang terlibat program luar angkasa Iran.
"(Sanksi) ini harus bisa menjadi peringatan bagi komunitas ilmuan internasional bahwa berkolaborasi dengan program luar angkasa Iran dapat berkontribusi memajukan kemampuan Iran mengembangkan senjata nuklir," tutur Pompeo.
[Gambas:Video CNN]
Penjatuhan sanksi itu dilakukan AS menyusul ledakan sebuah roket yang terjadi di landasan peluncuran Pusat Antariksa Imam Khomenei di utara Iran pada Kamis pekan lalu.
Ledakan itu terjadi menyusul upaya gagal Iran untuk meluncurkan satelitnya pada Januari lalu.
Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei mengonfirmasi ledakan di landasan peluncuran satelit. Ia beralasan ledakan itu terjadi akibat kesalahan teknis.
Kemlu AS menuturkan Badan Antariksa Iran mengembangkan satelit dan meluncurkan teknologi kendaraan. Lembaga tersebut bekerja sama dengan Pusat Penelitian Antariksa Iran dalam melakukan penelitian dan pengembangan sehari-hari.
Kedua lembaga itu juga berkolaborasi dengan organisasi rudal balistik propelan cair, Shahid Hemmat Indutrial Group yang menjadi subjek sanksi AS selama ini.
Sementara itu, Astronautics Research Institute telah mengelola proyek peluncuran kendaraan luar angkasa. (rds/dea)
"Amerika Serikat tidak mengizinkan Iran menggunakan program peluncuran luar angkasa sebagai kedok untuk mengembangkan program rudal balistiknya," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan, Selasa (3/9).
"Upaya Iran untuk meluncurkan kendaraan peluncur luar angkasa menekankan urgensi terhadap ancaman (Iran)," ujarnya menambahkan.
Pompeo menuturkan sanksi baru AS itu diterapkan pada Badan Antariksa Iran dan dua pusat penelitian lainnya yaitu Pusat Penelitian Luar Angkasa Iran dan Austronautics Research Institute.
Dilansir AFP, di bawah perintah sanksi itu seluruh warga Amerika dilarang berhubungan dengan setiap pihak yang terlibat program luar angkasa Iran.
"(Sanksi) ini harus bisa menjadi peringatan bagi komunitas ilmuan internasional bahwa berkolaborasi dengan program luar angkasa Iran dapat berkontribusi memajukan kemampuan Iran mengembangkan senjata nuklir," tutur Pompeo.
[Gambas:Video CNN]
Penjatuhan sanksi itu dilakukan AS menyusul ledakan sebuah roket yang terjadi di landasan peluncuran Pusat Antariksa Imam Khomenei di utara Iran pada Kamis pekan lalu.
Ledakan itu terjadi menyusul upaya gagal Iran untuk meluncurkan satelitnya pada Januari lalu.
Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei mengonfirmasi ledakan di landasan peluncuran satelit. Ia beralasan ledakan itu terjadi akibat kesalahan teknis.
Kemlu AS menuturkan Badan Antariksa Iran mengembangkan satelit dan meluncurkan teknologi kendaraan. Lembaga tersebut bekerja sama dengan Pusat Penelitian Antariksa Iran dalam melakukan penelitian dan pengembangan sehari-hari.
Kedua lembaga itu juga berkolaborasi dengan organisasi rudal balistik propelan cair, Shahid Hemmat Indutrial Group yang menjadi subjek sanksi AS selama ini.
Sementara itu, Astronautics Research Institute telah mengelola proyek peluncuran kendaraan luar angkasa. (rds/dea)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Bubarkan Massa, Polisi Myanmar Tembak Leher Demonstran
Internasional • 27 menit yang lalu
VIDEO: Alasan Jepang Mulai Vaksinasi Covid-19 Belakangan
Internasional 1 jam yang lalu
Dua Hari Ditunjuk, Diplomat Militer Myanmar di PBB Mundur
Internasional 5 jam yang lalu