Dukun Siberia Ditangkap karena Disebut Ingin Lenyapkan Putin

CNN Indonesia
Jumat, 20 Sep 2019 09:05 WIB
Kepolisian Rusia menahan seorang dukun asal Siberia yang disebut ingin melenyapkan Presiden Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Sputnik/Sergey Bobylev via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Rusia menahan seorang dukun asal Siberia yang disebut ingin melenyapkan Presiden Vladimir Putin.

Dikutip AFP, pria bernama Alexander Gabyshev itu ditangkap di wilayah Buryatia timur, Siberia, setelah menempuh perjalanan ribuan kilometer dari kampung asalnya di Yakutsk menuju Moskow untuk menyingkirkan Putin yang ia sebut setan.

Aksi Gabyshev yang ekstentrik itu membuat sekelompok orang turut bergabung mengikutinya di jalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kepolisian di Buryatia pada Kamis (20/9) membenarkan telah menangkap Gabyshev, namun petugas tidak menyebutkan tindak kejahatan apa yang diperbuat.

Petugas hanya mengatakan bahwa Gabyshevyang akan dipulangkan kembali ke daerah asalnya.

Gabyshev sempat menarik perhatian publik setelah pada Juli lalu melontarkan komentar tentang Putin. Berbicara di depan banyak orang, Gabyshev yang kala itu mengenakan T-shirt Che Guevara melontarkan kecaman untuk Putin. Komentar tersebut memicu protes dari pihak berwenang.

[Gambas:Video CNN]

Pendukung Gabyshev mengatakan petugas keamanan bertopeng mendatangi kamp mereka di malam hari tanpa penjelasan apapun. Mereka kemudian membawa Gabyshev.

Sejumlah pihak mengutuk tindakan pihak berwenang atas penangkapan Gabyshev ini.


Bahkan Amnesty International mendesak pembebasan Gabyshev. "Tindakan dukun itu mungkin eksentrik, tetapi tanggapan pihak berwenang Rusia sangat aneh," kata Direktur Rusia Amnesti Natalia Zviagina.

"Aleksander Gabyshev harus bebas untuk mengekspresikan pandangan politiknya dan menjalankan agamanya seperti orang lain," kata Zviagina dikutip Reuters.


Sementara itu ketika dikonfirmasi tentang penangkapan Gabyshev, pihak berwenang Kremlin mengaku tidak mungkin melacak semua kasus kriminal di Rusia. (dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER