Jakarta, CNN Indonesia -- Senator dari Partai Republik Lindsey Graham mengaku telah bertemu Presiden
Turki Recep Tayyip Erdogan untuk membahas kemungkinan sekutu
Amerika Serikat di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu kembali ke program manufaktur bersama untuk jet tempur F-35.
Media Turki mengatakan Graham bertemu Erdogan di New York jelang Majelis Umum PBB.
"Kami sedang berusaha mengembalikannya dalam program F-35," kata Graham dalam sebuah video yang diposting di Twitter dan dilaporkan oleh media Turki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video itu, Graham mengatakan bahwa dia dan Erdogan juga membahas kemungkinan melakukan perjanjian perdagangan bebas.
"Turki adalah sekutu yang sangat penting, tidak hanya ketika datang ke Suriah tetapi juga untuk seluruh wilayah," katanya dikutip
AFP.
Ankara dan Washington berselisih terkait pembelian sistem pertahanan udara rudal S-400 dari Rusia.
[Gambas:Video CNN]Presiden AS Donald Trump memutuskan membatalkan proyek penjualan jet tempur F-35 karena Turki tetap melanjutkan kontrak pembelian rudal pertahanan udara S-400 buatan Rusia.
AS menyebut sistem pertahanan udara buatan Rusia itu tidak kompatibel dengan NATO dan dapat menimbulkan ancaman bagi jet-jet F-35 Lockheed Martin Corp.
Washington lantas mengeluarkan Turki dari program F-35 setelah negara itu menerima pengiriman tahap pertama S-400 pada Juli lalu.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusglu dalam wawancara dengan
CNN meyakini S-400 akan tetap diaktifkan meski Amerika Serikat berulang kali memperingatkan.
Meski demikian, menurut Cavusglu, Turki tetap membuka kemungkinan untuk membeli sistem pertahanan Patriot buatan AS.
Presiden Tayyip Erdogan mengaku akan membahas pembelian rudal Patriot dengan Presiden Donald Trump bulan ini. Erdogan meyakini hubungan baiknya dengan Trump dapat mengatasi konflik antara kedua negara terkait pembelian S-400.
(dea)